Panglima TNI Siap Back Up Penindakan terhadap Penimbun Daging
Jumat, 21 Agustus 2015Jakarta – Presiden Jokowi pada siang hari ini mengumpulkan Mentan Amran Sulaiman, Mendag Thomas Lembong, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Kapolri Jenderal Badrodin, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pertemuan membahas soal ketahanan pangan, terutama terkait aksi penimbunan daging yang menyebabkan kelangkaan.
“Tadi hanya membicarakan masalah pangan saja. Tugas kami adalah mem-back up saja kebijakan pemerintah, apa pun juga yang diperlukan pemerintah, saya back up,” kata Gatot di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).
Gatot yakin bahwa TNI akan berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sehingga semua pihak yang hadir dalam pertemuan ini akan dibantu.
Pada kesempatan yang sama Mendag Thomas Lembong juga menegaskan akan menindak tegas oknum penyebab ketidakstabilan harga, terutama para penimbun atau pun oknum yang sengaja menahan stok daging.
“Kami sudah kompak. Tentunya kalau ada oknum-oknum akan ditindak tegas. Kami juga tahu bahwa penindakan oknum tidak bisa berkepanjangan diharapkan bisa segera selesai. Antara Mentan, Mendag, lakukan koordinasi baik. Stok siap dengan baik, harga terkendali,” kata Lembong.
Sebelumnya polisi juga sudah mengungkap adanya surat edaran yang melarang pemotongan daging sapi oleh Asosiasi Pengusaha Pemotongan Hewan Indonesia (APPHI). Surat itu juga ditandatangani oleh Ketua Umum APPHI H. Abud Hadiyanto dan Sekretaris Jenderal APPHI Nikmadi.
“Asosiasi Pengusaha Pemotongan Hewan Indonesia yang keluarin in, Haji Abud. Untuk Jabodetabek, bukan seluruh Indonesia, salah satunya meniadakan kegiatan operasional pemotongan hewan selama 4 malam 8-11 Agustus 2015, ini kan sudah melarang,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Viktor E Simanjuntak di Mabes Polri.
Sumber : http://news.detik.com/