Bantu Polisi Tangkap Rampok, Empat Anggota TNI Diberi Penghargaan
Kamis, 20 Agustus 2015KARANGANYAR – Kapolres Karanganyar, memberikan penghargaan kepada empat anggota Batalyon Infantri 413 Kostrad atas jasanya yang membantu kepolisian dalam menggagalkan perampokan.
Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, mengatakan penghargaan yang diberikan itu merupakan salah satu apresiasi dari Kepolisian terhadap anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menggagalkan perampokan itu.
Menurutnya saat itu empat anggota TNI menggagalkan aksi perampokan dan penyanderaan yang dilakukan oleh Tommy Indriyanto warga Cangakan terhadap Sukarno warga Baturan Karanganyar.
Mahedi menyebutkan penghargaan yang diberikan jangan dilihat dari nilainya. Akan tetapi penghargaan itu merupakan wujud apreasiasi yang diberikan kepada para prajurit yang membantu tugas kepolisian.
Selain itu pemberian penghargaan itu juga dilakukan untuk memperkuat tali persaudaraan antara TNI dan juga Polri yang selama ini sudah terjalin dengan bagus.
“Saya berterimakasih sekali karena berkat bantuan para prajurit, korban perampokan bisa selamat dan pelaku diamankan yang kemudian ditangai oleh Kepolisian,” ucapnya di Markas Batalyon 413 Kostrad, Rabu (19/8/2015).
Komandan Batalyon 413 Kostrad, Mayor Inf Hendriawan Sanjaya mengatakan empat anggota yang diberi penghargaan adalah Serda Andi Mghliban, Praka Rujianto, Pratu M Farid dan Prada M Arifin.
Saat menggagalkan perampokan tersebut empat prajurit itu sedang melakukan piket jaga Ksatriyan dan mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya perampokan itu. Setelah itu prajurit langsung menindaklanjuti dan berhasil menangkap pelaku.
Ia mengatakan atas jasanya itu empat prajurit itu juga diajukan kenaikan pangkat kepada komando atas.
Menurutnya pengajuan kenaikan pangkat sudah direspon oleh komandan atas dan ke depan tinggal menunggu proses lanjutan. Diharapkan ke depannya proses kenaikan pangkat itu segera terealisasi.
“Kami berharap hal ini menjadi contoh dan menjadi motivasi bagi para perajurit yang lainnya untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Praka Rujianto, mengaku tidak mengira bakal mendapatkan penghargaan dari Kapolres Karanganyar dan juga dari kesatuannya.
Menurutnya menggagalkan proses perampokan itu ikhlas dilakukannya tanpa mengharap imbalan apapun.
Ia hanya menjalankan tugas dengan membantu masyarakat yang membutuhkan tersebut. “Saya sempat berkelahi namun akhirnya pelaku bisa dilumpuhkan,” pungkasnya.
Sumber : http://daerah.sindonews.com
.
Selamatkan Sandera, Prajurit Kostrad Diusulkan Naik Pangkat
KARANGANYAR (KRjogja.com) – Aksi heroik empat prajurit Batalyon 413/Bremoro kostrad menyelamatkan sandera memperoleh apresiasi dari petinggi TNI dan Polri. Selain diberi penghargaan dari Polres Karanganyar, mereka diusulkan naik pangkat dari satuan tugasnya.
Penghargaan dari Polres Karanganyar diserahkan langsung Kapolres AKBP Mahedi Surindra kepada empat orang prajurit tersebut di Lapangan Bremoro, Rabu (19/08/2015). Penerima penghargaan ini bernama Praka Rujianto, Serda Andi Mughliban, Pratu M Farid dan Prada Andri Arifin.
“Tentunya penghargaan ini diharapkan memberi motivasi ke anggota lain. Para prajurit ini membantu Polisi mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus mengamankan pelaku,” kata Kapolres tanpa menyebut bentuk penghargaan yang diberikan.
Empat prajurit kostrad ini berhasil menggagalkan aksi Tommy Indriyanto (23) warga Jungke, Karanganyar Kota yang mencoba merampas mobil pikap AD-1836-VS milik Sukarno (52) warga Colomadu pada 20 Juli 2015 pukul 18.00 WIB. Di dalam mobil pikap, pelaku menyandera korban dengan menghunus sebilah pedang ke lehernya.
Menyaksikan peristiwa itu, istri korban dan keponakannya langsung melapor ke Serka Rujiyanto yang berada di pos penjagaan Kompi Senapan A Yonif 413/6/Kostrad. Tanpa dikomando, Serka Rujianto mengejar pelaku dan berhasil melumpuhkannya dibantu tiga prajurit lain. Mereka juga berhasil meredam emosi massa yang ingin menghajar pelaku.
Komandan Batalyon (Danyon) 413/Bremoro Kostrad Mayor Inf Hendriawan Sanjaya mengatakan, aksi heroik para prajuritnya itu merupakan protap penanganan laporan kriminalitas di area asrama TNI dan sekitarnya. “TNI bersama Polri bersama-sama menjaga kondusivitas. Hubungan harmonis ini sudah terjalin lama, baik itu di kedinasan maupun sehari-hari,” katanya.
Oleh pimpinan satuan ke komando atas, empat prajurit ini diusulkan naik pangkat. Berbagai penghargaan tersebut, lanjut Danyon, diharapkan melecut semangat prajurit lainnya agar berlomba-lomba melayani masyarakat.
Sementara itu Praka Rujianto mengatakan, aksi spontan tersebut bukan kali pertama dialaminya. Sebelum peristiwa dramatis penyelamatan sandera, dirinya pernah melumpuhkan seseorang di dalam bus untuk meredam perkelahian. “Dulu juga pernah, tapi di dalam bus. Kami selaku prajurit harus siap dimana pun dan kapan pun,” jelasnya.