TRANSLATE

TNI Pastikan Tidak Ada Ancaman Komunis di Pamekasan

Selasa, 18 Agustus 2015

TNI Pastikan Tidak Ada Ancaman Komunis di Pamekasan

SURABAYA – Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjend TNI Sumardi memastikan tidak ada ancaman gerakan komunisme di Pamekasan. Hal itu menyusul adanya atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) saat karnaval dalam peringatan HUT RI ke-70.
Menurut Sumardi, karnaval tersebut hanya menceritakan sejarah masa penjajahan, kemerdekaan hingga masa pemberontakkan G30S/PKI.

“Tidak ada upaya untuk menumbuhkan gerakan komunis. Melaui karnaval ini para pelajar mencoba menceritakan era penjajakan, kemerdekaan, hingga masa pemberontakan G30SPKI,” kata Sumardi di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/8/2015).

Meski demikian, Sumardi tetap mengimbau kepada seluruh jajaran Kodim untuk tetap waspada terhadap munculnya gerakan yang mengancam idelogi bangsa. Terlebih lagi, yang mengancam keutuhan NKRI.

“Tidak hanya PKI saja yang harus diwaspadai. Tapi paham-paham lain. Saya sudah mengimbau ke jajaran Kodim di daerah-daerah,” katanya.

Kapolda Jatim Akan Proses Munculnya Atribut PKI di Pamekasan

SURABAYA – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf menegaskan, pihaknya akan memproses oknum terkait munculnya atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) di Pamekasan. Saat ini, sejumlah pihak sudah dimintai keterangan sebagai saksi.

Menurut Anas, munculnya atribut PKI tersebut merupakan rangkaian kegiatan Karnaval dalam peringatan HUT RI ke-70. “Sebenarnya itu bukan persoalan, itu kan salah satu rangkaian kegiatan karnaval saja. Dan itu tidak aneh-aneh,” kata Kapolda di Gedung Negera Grahadi, Surabaya, Senin (17/8/2015).

Meski begitu, pihaknya tetap akan memproses kasus yang menghebohkan jagat pemberitaan nasional itu. “Tetap akan diproses, tapi mau dipidana apa wong, itu memang skenarionya seperti itu dan enggak aneh-aneh,” pungkasnya.

Seperti diketahui, perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 70 di Pamekasan diwarnai dengan munculnya atribut PKI. Selain lambang Palu-Arit, muncul juga gambar-gambar Tokoh PKI seperti D.N. Aidit, Letkol Untung, dan Chairul Saleh. Atribut itu muncul berdasarkan instruksi dari instansi pendidikan setempat.

Sumber : http://news.okezone.com/

.
Kapuspen TNI: Tugas Jaga Ideologi Bangsa Jadi Tanggung Jawab Bersama

MerahPutih Nasional – Markas Besar TNI menjelaskan tugas menjaga ideologi pancasila dari paham-paham yang merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya menjadi tugas utama TNI dan Polri.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Endang Sodiq menjelaskan bahwa tugas menjaga keutuhan bangsa dari paham ekstrim kanan dan kiri menjadi tanggung jawab bersama.

“Bukan cuma tugas TNI dan Polri, tapi tugas kita semua,” katanya saat dihubungi Merahputih.com, Senin malam (17/8).

Terkait dengan kemunculan lambang dan atribut PKI dalam pawai karnawal 17 Agustus di Pamekasan, Madura, Jawa Timur pihaknya menjelaskan bahwa ancaman kebangkitan gerakan-gerakan radikal termasuk PKI di dalamnya harus diwasapai.

“Dari dahulu kita waspadai ideologi-ideologi ekstrim termasuk PKI,” sambungnya.

Masih kata Mayjen TNI Endang Sodiq ia meminta partisipasi aktif publik untuk sama-sama mengawasi perkembangan dan gerakan radikal di Indonesia.

“Partisipasi publik penting. Jika ada ideologi yang mau menggeser Pancasila harus kita wasapadai,” tandasnya.

Seperti diberitakan MerahPutih.com sebelumnya, lambang dan atribut PKI muncul di karnaval 17 Agustus di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Terkait dengan hal tersebut Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada ancaman kebangkitan gerakan komunis di Jawa Timur.

Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf menjelaskan bahwa jajaran Polda Jatim sudah melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan dari panitia karnaval HUT RI ke-70 di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Hasil pemeriksaan menjelaskan bahwa polisi tidak menemukan tindak pidana dalam hal tersebut.

Namun demikian ia berharap agar kejadian serupa tidak terjadi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

“Kejadian karnaval beratribut PKI seperti di Pamekasan diharapkan tidak terulang lagi,” ujarnya ketika ditemui usai mengikuti upacara HUT ke-70 RI di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (17/8).

Mabes TNI: Ideologi PKI Tidak Pernah Mati

MerahPutih Nasional – Markas Besar TNI angkat bicara soal kemunculan atribut dan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

“Dari dahulu kita selalu waspadai hal tersebut, sebab ideologi PKI tidak pernah mati,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Endang Sodiq saat dihubungi Merahputih.com, Senin malam (17/8).

Jenderal bintang dua itu melanjutkan sebagai benteng pancasila TNI akan selalu mengawasi pergerakan setiap paham atau ideologi yang berpotensi kuat merongrong persatuan dan kesatuan di tanah air.

“Bukan hanya PKI, paham-paham lain yang mau menggeser Pancasila juga harus kita waspadai,” tandasnya.

Seperti diberitakan MerahPutih.com sebelumnya, lambang dan atribut PKI muncul di karnaval 17 Agustus di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Terkait dengan hal tersebut Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada ancaman kebangkitan gerakan komunis di Jawa Timur.

Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf menjelaskan bahwa jajaran Polda Jatim sudah melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan dari panitia karnaval HUT RI ke-70 di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Hasil pemeriksaan menjelaskan bahwa polisi tidak menemukan tindak pidana dalam hal tersebut.

Namun demikian ia berharap agar kejadian serupa tidak terjadi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

“Kejadian karnaval beratribut PKI seperti di Pamekasan diharapkan tidak terulang lagi,” ujarnya ketika ditemui usai mengikuti upacara HUT ke-70 RI di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (17/8).




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia