TRANSLATE

Presiden Pimpin Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka

Selasa, 18 Agustus 2015

Presiden Pimpin Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka

JAKARTA—Presiden Joko Widodo hari Senin (17/8) memimpin upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan di Istana Merdeka Jakarta.

Presiden hadir bersama ibu negara Iriana Widodo, didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, serta jajaran menteri Kabinet Kerja. Presiden Jokowi bertindak selaku inspektur upacara, sementara komandan upacara adalah Kolonel Marinir Umar Farouq.

Sebelum pengibaran bendera merah putih, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto bertugas membacakan teks Proklamasi sebelum pengibaran bendera merah putih.

Ibu Sudaryadi, istri dari salah seorang pejuang kemerdekaan mengatakan bangga bisa hadir menyaksikan jalannya upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan ke-70 di Istana Merdeka itu.

“Seneng sekali pak. Tiap tahun aku pasti ikut. Meriah banget tahun ini. Dan ada kemajuan,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sementara itu, ibu Ismi Sardju yang juga istri dari pejuang kemerdekaan, mengaku senang dengan kepemimpinan Presiden Jokowi. Khususnya menyangkut perhatiannya buat orang kecil.

“Alhamdulillah ya. Perhatian untuk rakyat itu khususnya untuk orang ga mampu itu banyak ya. Seperti untuk sekolah anak yang nggak mampu. Alhamdulillah. Muda-mudahan pak Jokowi diberikan kesehatan dan umur panjang. Dan bisa menaungi bangsa kita,” ujarnya.

Selain dihadiri para pemimpin lembaga negara dan perwakilan negara sahabat, upacara dihadiri mantan Presiden dan mantan wakil Presiden seperti Megawati Soekarnoputri dan Boediono. Namun, pendahulu Presiden Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono tidak terlihat hadir di acara itu.

Ruhut Sitompul anggota DPR dari faksi Partai Demokrat mengatakan ada acara lain yang tidak bisa ditinggal oleh Susilo.

“Ya, jadi beliau acaranya padat sekali. Pembicara di beberapa negara, lalu kembali ke tanah air sudah dijadwalkan acara di Yogya dan Pacitan. Tapi nggak usah khawatir, komunikasi sangat baik antara pak SBY dengan pak Jokowi. Semua langkah dari Presiden ke-7 Jokowi ini, beliau dukung. Termasuk kebijakan reshuffle. Semua untuk kebaikan bangsa dan negara ini pak SBY mendukung,” ujarnya.

Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta ini diiringi oleh paduan suara Gita Bahana Nusantara yang terdiri dari 136 putra-putri dari 34 provinsi dan 400 pelajar, serta melibatkan 66 musisi muda. Acara ini juga dimeriahkan dengan atraksi terbang pesawat tempur F-16 dan T-5 oleh TNI Angkatan Udara.

Sumber : http://www.voaindonesia.com/

.
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Penurunan Bendera di Istana

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo memimpin upacara Penurunan Bendera dalam rangka HUT ke-70 Kemerdekaan RI, di Halaman Depan Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Widodo beserta Wapres Yusuf Kalla dan Ibu Mufida Kalla.

Pantauan di lapangan, upacara dimulai pukul 17.30 WIB ini didahului laporan komandan upacara Kolonel Bambang Trisnohadi kepada Presiden Jokowi, selaku Inspektur Upacara, Senin (17/8/2015).

Sedangkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah tim Nakula. Terdiri dari kelompok 17 yang dipimpin Rayhandhika Renarand (Jawa Barat), dan Kelompok delapan dipimpin Rocky Satria Pratama (Aceh).

Penggerek Bendera Daulat Halomoan Simatupang (Riau). Pembentang Bendera Muhammad Faisak Sarian (Sulawesi Tenggara) dan Pembawa Baki Rani Noerinsan (Gorontalo).

Persembahan lagu-lagu perjuangan menutup kegiatan upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka.

.
Presiden Berikan Penghormatan Pada 9.568 Pahlawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penghormatan kepada 9.568 pahlawan Republik Indonesia yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, dalam rangka memperingati HUT ke-70 RI.

“Kami yang hadir hari ini, Senin 17 Agustus 2015 pukul 00.00 WIB pada upacara untuk mengenang arwah dan jasa pahlawan nusa bangsa yang bersemayam di makam ini,” ujar Jokowi saat membacakan apel kehormatan dan renungan suci, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (17/8).

Dalam apel kehormatan dan renungan suci tersebut, Jokowi juga memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para pahlawan tidak dikenal di seluruh pelosok Indonesia.

Jokowi juga mendoakan agar para pahlawan ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya di sisi Tuhan.

“Perjuangan saudara adalah perjuangan kami, jalan kalian juga adalah jalan kami. Semoga arwah saudara diterima Tuhan di tempat sebaik-baiknya,” ucap Presiden Jokowi.

Upacara ini juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, para kepala staf angkatan dan sejumlah pejabat lainnya.

Selain apel kehormatan dan renungan suci, dilakukan pula prosesi penyalaan obor dan mengheningkan cipta. Upacara apel kehormatan dan renungan suci tersebut dimulai tepat pukul 00.00 WIB, Senin, 17 Agustus 2015 dan berlangsung sekira 15 menit.

Upacara renungan suci juga menandai dimulainya detik-detik proklamasi yang akan diperingati tepat pukul 10.00 WIB setiap tanggal 17 Agustus.

HUT Indonesia dipusatkan di Istana Negara dengan atraksi utama dentuman meriam 17 kali dan pengibaran bendera Merah Putih.
Upacara ini juga dihadiri oleh para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, para kepala staf angkatan dan sejumlah pejabat lainnya.

Bertugas selaku komandan upacara adalah Komandan upacara Kolonel Penerbang Agus Setiawan S.T.

.
Reaksi Ahok Saat Presiden Masukkan Warga ke Istana

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak henti-hentinya memuji Presiden Joko Widodo karena keputusannya yang memperbolehkan ribuan masyarakat memasuki kawasan Istana Negara untuk turut mengikuti berjalannya upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-70.

“Kebijakan Pak Jokowi untuk undang warga ke dalam Istana itu luar biasa, makanya saya bilang itulah kelebihan seorang Jokowi. Beliau bisa ingat untuk lakukan hal itu karena memang dia juga berasal dari ‘bawah’,” ujar Ahok, Senin malam, 17 Agustus 2015, di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Ahok mengatakan, keputusan Jokowi membuat banyak warga menjadi senang karena selama ini mereka hanya dapat menyaksikan berjalannya upacara dari luar istana saja. Namun, sekarang mereka diberikan kesempatan untuk dapat mengikuti berlangsungnya upacara bersama dengan seluruh jajaran pemerintah.

“Selama ini kan cuma menonton dari luar saja, Pak Jokowi memang luar biasa, dia membawa hatinya seolah-olah beliau yang jadi rakyat itu seperti apa. Makanya dia ingin rakyat untuk masuk ke dalam (Istana), merasakan diundang resmi bawa undangan sampai penurunan (Bendera), ini kan suatu kebanggaan,” kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung itu berharap, dengan kepemimpinan yang dilakukan oleh Jokowi, bangsa dan negara Indonesia dalam waktu 10 tahun mendatang dapat menjadi bangsa dan negara yang setara dengan negara maju lainnya di Asia Tenggara.

“Ini adalah momentum untuk kita kerja dipimpin oleh Pak Jokowi. Saya harap 10 tahun beliau memimpin, Indonesia bisa sejajar dengan negara lain di Asia Tenggara. Kalau dalam 10 tahun kita tidak diberesin, ini bahaya menurut saya,” ujar Ahok.

.
2 Pelajar Bacakan Impian Anak Indonesia di Hadapan Presiden Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada perbedaan dalam pelaksanaan upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka dalam rangka HUT ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Di tengah-tengah acara, dua pelajar tingkat pendidikan dasar membacakan impian anak Indonesia di hadapan Presiden Joko Widodo.

Kedua pelajar itu adalah Maria Rosana Lintang Kristiani, siswi kelas VI B SD Maria Fransisca Bekasi dan Erlangga Abiantara, siswa kelas VIII C Lab School Jakarta Timur. Berikut ini adalah teks impian anak Indonesia yang dibacakan kedua anak itu secara bergantian:

“Impian anak Indonesia Indonesia sudah merdeka 70 tahun, berbagai kemajuan telah dicapai. Saya bangga menjadi anak Indonesia, namun saya juga mempunyai mimpi tentang Indonesia di masa yang akan datang.

Inilah mimpi-mimpi kami: Saya memimpikan Indonesia 10 tahun mendatang tidak ada lagi korupsi sehingga uang pendidikan tidak berkurang, rakyat Indonesia akan pintar dan indonesia akan menjadi negara superpower.

Tiga tahun yang akan datang semua wilayah Indonesia bisa mengakses internet, wifi gratis, cepat lagi. Saya bermimpi semua orang bisa minum dari air kran, bersih, sehat, dan uang jajan tidak berkurang.

Saya bermimpi, Indonesia menjadi juara Olimpiade sehingga merasa bangga ketika menontonya di televisi. Di masa penjajahan, kita dikalahkan dengan dikotak-kotakkan, dipisahkan.

Lima tahun yang akan datang saya memimpikan Indonesia yang lebih kompak sehingga menjadi negara yang kuat. Sepuluh tahun yang akan datang Indonesia akan menjadi mutiara yang berkilau, yang mempunyai daya tarik yang kuat. Bukan kita yang mencari pekerjaan ke negara lain, tetapi mereka yang mencari kerja di Indoensia.

Sepuluh tahun yang akan datang Indonesia menjadi negara yang mandiri dan tidak bergantung kepada negara lain. Bumi dan tambang dikelola oleh bangsa sendiri sehingga Indonesia menjadi kaya raya. Kami bangga menjadi anak Indonesia.”

Pembacaan impian anak Indonesia itu mendapat apresiasi dari para tamu yang menjadi peserta upacara. Tepuk riuh beberapa kali terdengar ketika kedua pelajar itu menyelesaikan kalimat yang dibacanya.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan, naskah impian anak Indonesia itu dibuat oleh anak-anak langsung. Bahasa yang digunakan juga bahasa khas anak-anak. Pratikno mengungkapkan, naskah impian anak Indonesia tersebut disampaikan kepada Presiden Jokowi saat digelarnya acara geladi bersih upacara peringatan detik-detik proklamasi.

“Ini salah satu acara tambahan. Teks disiapkan oleh mereka, bahasanya juga bahasa anak-anak. Intinya adalah apa yang ingin dicapai anak-anak beberapa tahun ke depan,” ungkap Pratikno.

.
Tiga Siswi Sekolah di Perbatasan Kirim Surat ke Presiden Jokowi

SEBATIK, KOMPAS.com – Bertepatan dengan momen perayaan kemerdekaan Indonesia ke-70, para murid sekolah di Pulau Sebatik mengirimkan surat pada presiden Joko Widodo. Pada empat carik kartu pos, mereka menuliskan ucapan dirgahayu Indonesia serta harapan untuk masa depan pendidikan mereka di Sebatik.

“Pak Presiden yang saya hormati, saya ingin Sebatik diperhatikan sekolahnya. Masih banyak yang belum lengkap, mulai dari ruang kelas hingga ruang UKS. Jadi siswa SD harus bergantian masuk, ada yang masuk pagi ada yang masuk siang,” tulis Thalita Azura Hidayat, siswi SDN 002 Sebatik Utara.

Ada tiga siswi yang mewakili murid-murid Sebatik, mulai dari SD hingga SMA. Selain Thalita yang mewakili jenjang SD, ada Risma Ramadhani dari MTS As Adiyah Sebatik yang mewakili murid SMP, yang bersuara pada Jokowi. Dalam pucuk kartu posnya pun Risma mengutarakan harapan agar pemerintah memperhatikan soal pendidikan di Sebatik.

Untuk di jenjang SMA, siswi bernama Nirmala dari SMA 1 Sebatik mewakili suara anak-anak SMA Sebatik.

“Kami pelajar dan penerus bangsa mengharapkan kepedulian dari pihak pemerintah pusat, khususnya kami sebagai pemuda pemudi perbatasan, dalam hal sarana dan prasarana. Merdeka!” tulisnya.

Seusai upacara bendera peringatan kemerdekaan di lapangan desa Sei Nyamuk, mereka pun menyerahkan langsung surat-surat tersebut pada pihak PT Pos Indonesia yang juga ikut dalam upacara itu. Direktur utama PT Pos Indonesia pun berjanji akan mengirimkan surat-surat anak perbatasan itu ke presiden Joko Widodo.

“Akan saya berikan secepatnya ke Pak Presiden,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT POS Indonesia Poernomo, sesaat setelah menerima surat anak-anak itu, Senin (17/8/2015).




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia