TRANSLATE

Tentara PNG terobos perbatasan, TNI bangun pos di Yakyu, Merauke

Jumat, 14 Agustus 2015

Tentara PNG terobos perbatasan, TNI bangun pos di Yakyu, Merauke

Jayapura (ANTARA News) – Pascamasuknya tentara Papua Nugini (PNG) ke wilayah RI tepatnya di kampung Yakyu, Kabupaten Merauke, awal Agustus menjadikan pihak TNI langsung mendirikan pos yang dijaga anggota yang tergabung dalam pasukan pengamanan perbatasan.

“Pendirian pos di kampung Yakyu dilakukan setelah terjadinya kasus tersebut,” kata Dandrem 174 Merauke Brigjen TNI Supartodi kepada Antara, Jumat.

Dikatakan, dari laporan yang diterima bahwa satu regu Tentara PNG masuk ke wilayah RI secara ilegal yakni ke kampung Yakyu, Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke pada 7 Agustus 2015.

Tentara PNG datang ke kampung yang dihuni 11 kepala keluarga atau sekitar 70 jiwa membawa bahan makanan yang diberikan kepada warga setempat.

Padahal sejak bulan Juli lalu, Pemkab Merauke sudah mendata dan memberi tanda pengenal yang membuktikan warga negara RI, kata Brigjen TNI Supartodi.

Ketika ditanya tentang adanya laporan penurunan bendera Merah Putih yang dilakukan tentara PNG, Dandrem 174 menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan benar atau tidak.

“Belum ada pernyataan di lapangan tentang benar atau tidaknya laporan tersebut,” kata Dandrem seraya mengatakan kalau kedatangan tentara PNG secara ilegal ke wilayah Indonesia memang sudah diakui warga setempat.

Kampung Yakyu sendiri berada 1,2 km dari garis batas RI-PNG atau tiga jam melalui perahu motor atau enam jam dengan menggunakan jalan darat.

.

Dandrem: Turunkan Merah Putih, Tentara PNG Masuk RI Tanpa Ijin

Publicapos.com – Dandrem 174 Merauke, Brigjen TNI Supartodi, mengakui, tentara Papua Nugini, awal Agustus lalu masuk ke wilayah RI tanpa ijin.

“Tanggal 7 Agustus lalu tentara PNG sebanyak satu regu mendatangi kampung Jaknyu, Kampung Rawa Bening, Distrik Sota, kabupaten Merauke, tanpa pemberitahuan kepada pemerintah maupun aparat keamanan,” kata Dandrem Merauke kepada Antara, Kamis.

Dari laporan yang diterima kedatangan tentara PNG itu membawa aneka bantuan bahan makanan kepada 11 kepala keluarga (kk) yang bermukim dikawasan itu.

Brigjen TNI Supartodi mengakui, bahan makanan yang dibawa dari PNG itu kemudian diserahkan ke warga yang mendiami kampung Jaknyu.

Padahal jarak kampung Jaknyu sendiri 1.200 meter dari garis batas RI-PNG.

“Sebelum insiden tersebut terjadi, kami sudah pernah mengkoordinasi masalah tersebut dengan Bupati Merauke dan berencana memindahkan mereka kekampung terdekat namun ke 11 kk menolak,” jelas Brigjen TNI Supartodi.

Menurutnya, keengganan warga kampung Jaknyu itu ternyata disebabkan selama ini selain memerima bantuan dari Pemda Merauke, (RI) dan PNG.

Karena faktor itulah mereka enggan untuk dipindahkan, kata Brigjen TNI Supartodi seraya menambahkan, bulan Juli lalu ke 11 kk dengan 68 jiwa sudah didata dan diberi surat keterangan penduduk.

Untuk mencapai kampung itu dibutuhkan waktu enam jam lewat darat atau tiga jam dengan menggunakan perahu motor dari Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia