TRANSLATE

Jadikan TNI AL Berkelas Dunia, Marsetio Pantas Terima Bintang Mahaputra

Jumat, 14 Agustus 2015

Jadikan TNI AL Berkelas Dunia, Marsetio Pantas Terima Bintang Mahaputra

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugrahi 22 tokoh Bintang Mahaputera di Istana Negara. Salah satunya penasihat Senior Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Laksamana TNI (Purn) Marsetio.

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati (Nuning) mengatakan, Laksamana TNI (Purn) Marsetio memang pantas menerima Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Jokowi karena kerja kerasnya membangung TNI Angkatan Laut.

“Terutama Marsetio sangat aktif membagi ilmunya untuk sukseskan cita-citanya jadikaan TNI AL berkelas dunia,” ungkap Nuning kepada Okezone, Kamis (13/8/2015).

Dia menambahkan, selama aktif menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Marsetio selalu berusaha mengembangkan TNI AL.

“Pak Marsetio dikenal sebagai KSAL yang selama kariernya banyak memberikan pengembangan dalam pembangunan TNI AL,” tuturnya.

Selain Bintang Mahaputra, Marsetio juga pernah mendapatkan penghargaan medali Pengabdian Militer Dengan Pujian (Meritorious Service Medal-Military) atau Pingat Jasa Gemilang, dari Pemerintah Singapura.

Pemberian penghargaan itu merupakan bentuk keberhasilan Marsetio dalam membangun kerja sama dan interaksi di antara TNI AL dan Angkatan Laut Singapura.

Semasa memimpin TNI AL, Marsetio dinilai aktif mengembangkan pemahaman di antara angkatan laut se-Asia Pasifik. Terbukti, 29 para kepala staf dan panglima angkatan dari masing-masing negara di Asia Pasifik hadir dalam Simposium Internasional yang digelar di Jakarta pada 2013 lalu.

Mereka saling membagi pengalaman pelaksanaan program kerja, visi, dan berdialog satu sama lain dalam kedudukan setara.

.
Laksamana Marsetio Aktif Bikin TNI AL Berkelas Dunia

RMOL. Ada beberapa tokoh yang dianugerahi Tanda Kehormatan Republik Indonesia. Tanda kehormatan ini langsung diberikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, sebagai bagian dari rangkaian kenegaraan dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan RI (Kamis, 13/8).

Di antara tokoh yang mendapat tanda kehormatan itu mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI (purn) Marsetio. Selain Marsetio, yang mendapat Bintang Mahaputera Utama ada 17 orang. Diantaranya politisi senior Sabam Sirait, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, filusuf dan budayawan Franz Magnis Suseno, serta pengembang budaya moderat yang juga mantan Rektor IAIN Jakarta Harun Nasution.

Terkait dengan anugerah ini, pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Kamis, 13/8), mengatakan bahwa Marsetio dikenal sebagai KSAL yang selama karinya memang banyak memberikan pengambangan dalam pembangunan TNI AL.

“Pak Marsetio sangat aktif membagi ilmnya untuk mensukseskan cita-citanya menjadikan TNI AL berkelas dunia,” ungkap Susaningtyas.

Berdasarkan UU 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, disebutkan bahwa tujuan pemberian tanda kehormatan ini adalah untuk memberi kehormatan tinggi kepada mereka yang berjasa luar biasa guna keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Bangsa dan Negara. Di antara syarat penerima tanda kehormatan adalah seseorang yang berjuang di wilayah NKRI, memiliki integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara.

Selain itu, juga berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara; pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara; dan atau darma bakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia