TRANSLATE

Malaysia terus langgar batas, TNI AU kerahkan Sukhoi ke Tarakan

Rabu, 12 Agustus 2015

Malaysia terus langgar batas, TNI AU kerahkan Sukhoi ke Tarakan

Merdeka.com – Aksi penerobosan perbatasan yang dilakukan angkatan udara dan laut yang dilakukan Malaysia membuat gerah masyarakat Indonesia. Sebagai jawabannya, kini Indonesia gencar menjaga keamanan perbatasan dengan mengerahkan Sukhoi 27/30 dari Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

Pengamanan sekaligus latihan bersandi ‘Perkasa B-15’ ini dihelat di Lanud Tarakan, Kalimantan Utara. Bagi TNI AU, latihan ini merupakan jawaban atas pelanggaran wilayah yang kerap dilakukan Malaysia.

“pergerakan Sukhoi di Lanud Tarakan merupakan jawaban atas masih terjadinya pelanggaran wilayah di Perbatasan oleh negara tetangga, latihan pertahanan udara ini melibatkan satu Flight Pesawat Tempur Sukhoi 27/30 dari Skuadron 11 Makassar,” Komandan Lanud Tarakan, Letkol Pnb Tiopan Hutapea dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (11/8).

Selama ini klaim negara tetangga di wilayah perairan Ambalat membuat pemerintah Indonesia berang. Untuk menghindarinya, TNI AU secara rutin terus melaksanakan operasi dan latihan. Dengan begitu, pilot dapat terus menjaga kesiapsiagaannya dalam menjaga perbatasan.

“Latihan ini merupakan program rutin Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) guna mengasah kemampuan dan keterampilan prajurit TNI Angkatan Udara untuk meningkatkan kesiapsiagaan unsur pertahanan udara (Hanud) sesuai dengan sistem pertahanan udara nasional dengan pengamatan dan penangkalan yang handal terhadap setiap bentuk ancaman udara lawan di wilayah udara dan kedaulatan teritorial udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”

Dalam operasi ini, TNI AU melibatkan satu flight Pesawat Sukhoi, satu Helikopter Super Puma H-3214, Kosekhanudnas II Makassar, satu regu SAR Paskhas Batalyon 466, Tim Satwa Brigan dari Satpomau Lanud Sultan Hasanudin, Lanud Tarakan, serta Satrad 225.

.
Malaysia Terus Terobos Perbatasan, TNI AU Kerahkan 4 Sukhoi di Tarakan

Jakarta – Sudah 10 kali pesawat Malaysia melanggar perbatasan dengan menerobos wilayah Ambalat di Kalimantan. Kapal-kapal Malaysia juga masih berulang kali melanggar batas di lautan.

Untuk mengasah kemampuan dan keterampilan prajurit, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) menggelar operasi latihan dengan puncaknya berada di Tarakan. Ada berbagai unsur yang dilibatkan, termasuk dari TNI AD dan TNI AL.

“Jadi ini latihan puncak Kohanudnas dengan sandi Perkasa B-15. Kita gelar 4 pesawat Sukhoi dari Makassar di Tarakan. Kita skenariokan ada pesawat masuk ke wilayah kita,” ungkap Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea saat berbincang, Selasa (11/8/2015).

Menurut Tio latihan digelar hari ini dan besok, Rabu (12/8), dan melibatkan beberapa unsur pesawat. Yakni 4 Sukhoi dari Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar yang dibawa ke Tarakan, 3 pesawat Hawk di Lanud Tarakan, dan juga satu pesawat Boeing.

“Latihan dipusatkan di Tarakan. Kohanudnas memonitor kemampuan dari Kosek II Makassar, satuan radar di bawahnya. Kita gunakan radar Tarakan, radar Balikpapan, dan radar Gorontalo,” ucap Tio.

Selain itu latihan juga melibatkan kapal perang KRI di laut Ambalat dan rudal milik TNI AD di Bontang, Kaltim. Untuk hari pertama, latihan berlangsung lancar.

“Kita skenariokan ada pesawat masuk, lewat utara. Begitu masuk dihalau oleh Sukhoi. Itu pesawat Boeing yang dianggap musuh,” kata Tio.

“Besok skenario untuk menghancurkan 3 sekaligus. Pesawat Boeing yang diskenariokan masuk lewat Ambalat. Disuruh pergi nggak mau, apa mau kita tembak atau force down di Lanud Tarakan. Radar akan dilihat gimana skenarionya,” sambungnya.

Latihan juga melibatkan satu regu SAR Paskhas di mana prajurit akan melakukan operasi latihan untuk menghadapi pesawat musuh yang sudah di-force down. Kemudian latihan juga membuat skenario bagaimana menembak kapal ilegal yang memasuki wilayah laut Ambalat.

“Di bawah akan dilihat gimana pasukan akan menerima pesawat yang di-force down, sampai pilot diambil. Sukhoi diskenariokan menghancurkan kapal di Ambalat. Pakai KRI. Pesawat Hawk dari Balikapapan diskenariokan penyusup dan diancam akan ditembak dengan rudal dari bawah,” terang Tio.

Latihan ini termasuk pergerakan Sukhoi di Tarakan, kata Tio, merupakan jawaban atas terjadinya pelanggaran wilayah di perbatasan oleh Malaysia. TNI AU ingin menunjukkan kekuatannya untuk menjaga Ambalat.

“Itu kita kondisikan untuk menunjukkan kita di Kalimantan sudah siap. Ini untuk menjawab yang kemarin 10 pesawat menerobos masuk. Intinya ingin menunjukkan TNI AU hadir di Ambalat,” tutupnya.

Sumber : http://news.detik.com/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia