TRANSLATE

Ini Tanggapan TNI terkait Tudingan Media Australia Soal TNI Masuk ISIS

Selasa, 11 Agustus 2015

Ini Tanggapan TNI terkait Tudingan Media Australia Soal TNI Masuk ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu media ternama Australia, Sydney Morning Herald, sempat menurunkan laporan terkait adanya sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang siap bergabung ke gerakan radikal keagamaan, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Bahkan, dalam artikel edisi Ahad (7/9) itu, disebutkan para WNI, yang diduga berjumlah 300 orang itu, bukan hanya berasal dari warga biasa, melainkan juga pegawai negeri sipil (PNS), personel Kepolisian, bahkan anggota TNI.

Namun, semua kabar itu dibantah Mabes TNI. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Endang Sodik, menegaskan semua berita itu tidak benar. Endang pun memastikan tidak ada satu pun prajurit TNI yang siap berangkat ke Suriah ataupun Irak guna bergabung ke ISIS.

Penanaman ideologi Pancasila yang begitu kuat terhadap prajurit TNI menjadi jaminan bagi prajurit TNI untuk tidak tergoda bergabung bersama ISIS. ”Berita itu tidak benar. Kami paling kuat menanamkan ideologi Pancasila. Jadi semua berita itu tidak benar,” kata Kapuspen saat dihubungi Republika, Senin (10/8).

Endang justru menilai, berita yang dimuat Sydney Morning Herald mengandung kepentingan tertentu dan memiliki kemungkinan berniat melakukan provokasi di Indonesia. Bahkan, berita itu dinilai hanya untuk mengalihkan perhatian terkait soal begitu banyaknya prajurit ataupun warga negara Australia yang bergabung ke ISIS.

”Jika dilihat, justru warga negara Australia yang lebih banyak bergabung ke ISIS,” ujar Endang.
Kapuspen pun memastikan, semua upaya pembinaan satuan sudah dilakukan di tiap-tiap satuan. Pembinaan satuan itu termasuk pembinaan mental dan ideologi kepada seluruh prajurit TNI. Pembinaan merupakan salah satu cara dan upaya dalam membentengi para personel TNI dari ideologi-ideologi asing yang merusak dan bertentangan dengan Pancasila.

”Pembinaan mental itu sudah rutin dilakukan di tiap-tiap satuan. Pembinaan satuan dan mental merupakan suatu keharusan dan kewajiban yang mesti dilakukan,” tutur perwira tinggi bintang dua tersebut.

Sebelumnya, Sydney Morning Herald memang sempat menurunkan laporan soal penyebaran paham radikal ISIS dan pola perekrutannya. Bahkan, Sydney Morning Herald menyebut, perekrutan yang dilakukan ISIS itu dilakukan di sebuah masjid yang berada di kawasan Menteng.

Masjid itu memiliki jarak yang cukup dekat dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan salah satu gedung Kementerian Pertahanan. Tidak hanya itu, dalam laporan itu, Sydney Morning Herald juga mengutip salah satu sumber, yang mengaku sebagai pengikut pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, Budi Waluyo.

Berdasarkan pengakuan Budi, saat ini setidaknya sudah ada 300 orang yang telah menyiapkan paspor. Mereka, yang sudah dibaiat sebagai pengikut Abu Bakar Al Baghdadi itu, pun telah siap berangkat menuju Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

”Sudah ada 300 orang yang siap berangkat. Mereka bukan hanya berasal dari warga biasa, tapi dari PNS, Polisi, dan TNI,” kata Budi seperti dikutip Sydney Morning Herald.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia