TRANSLATE

Menhan Serahkan Laporkan Perkembangan Investigasi Hercules

Jumat, 7 Agustus 2015

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menyerahkan laporan perkembangan investigasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 A-1310 di Medan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya laporkan saja perkembangan investigasi Hercules, sedang berjalan tapi laporan menyusul,” ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/7).

Ia mengaku belum memiliki dugaan apakah kecelakaan terjadi karena adanya antena tinggi di pendaratan darurat pesawat tersebut.

Selain melaporkan terkait perkembangan investigasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 A-1310 di Medan, Ryamizard juga mengaku melaporkan hal-hal terkait alat utama sistem senjata (alutsista).

Dia menuturkan, Presiden meminta agar nantinya Indonesia tidak lagi memakai pesawat yang berumur 30 tahun ke atas.

“Ya harusnya pensiunan alutsista yang 30 tahun, 40 tahun, ada yang 50 tahun sudah tidak usah dipakai lagi,” kata dia.

Ryamizard menyampaikan, jumlah pesawat yang akan dipensiunkan cukup banyak.

“Banyak tadi, saya memberi Presiden buku. Saya lupa (jumlahnya). Jadi campur, ada helikopter dan segala macam. Tapi kami mau ganti dengan pesawat yang lebih bagus,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengeluarkan sejumlah instruksi untuk Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyusul jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara di Medan, Sumatera Utara. Pesawat itu menimpa bangunan dan mengakibatkan 100 orang lebih tewas.

Instruksi tersebut di antaranya memerintahkan investigasi mendalam soal kecelakaan tersebut. Kedua, Menhan dan Panglima TNI diperintahkan melakukan perombakan mendasar tentang manajemen alat utama sistem senjata.

“Sistem pengadaan alutsista juga diubah. Kita tidak hanya membeli senjata, tapi juga merancang bangun, memproduksi, melakukan operasionalisasi, sehingga memudahkan penggantian alutsista yang sudah tua,” katanya.

Pengadaan alutsista mesti diarahkan menuju modernisasi persenjataan TNI. “Saya ingin TNI memperkuat sistem zero accident atau kecelakaan nihil untuk penggunaan alutsista,” ujar Jokowi.

“Pesawat tempur, pesawat angkut, kapal perang, kapal selam, hingga helikopter serta perwira dan prajurit TNI yang mengawakinya harus berada dalam kesiapan operasional tinggi,” kata Presiden.

.
Menhan Laporkan Investigasi Kecelakaan Hercules ke Jokowi

VIVA.co.id – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah melaporkan perkembangan investigasi jatuhnya Pesawat Hercules C-130 pada Selasa 30 Juni 2015 di Medan, Sumatera Utara, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya laporkan saja, perkembangan investigasi Hercules. Sedang berjalan tetapi laporannya menyusul,” kata Ryamizard di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 14 Juli 2015.

Namun, Ryamizard mengaku belum mendapatkan laporan hasil investigasi tersebut dari TNI AU sehingga belum dapat diketahui apa penyebab jatuhnya pesawat nahas tersebut. “Kita masih menunggu laporan dari TNI AU,” ujar dia.

TNI AU lanjut dia, telah menargetkan akan merampungkan investigasi itu selama tiga minggu hingga satu bulan.

Tak hanya masalah Hercules, Ryamizard juga melaporkan soal alat sistem persenjataan yang akan diganti. Hal ini dilakukan karena pasca jatuhnya Hercules, Jokowi menginstruksikan agar TNI memodernisasi alutsista secara menyeluruh.

“Ke depan kita tidak pakai pesawat yang sudah 30 tahun ke atas,” kata dia.

Jokowi pun telah menyerahkan daftar pesawat yang akan dipensiunkan. “Banyak tadi saya kasih buku. Saya lupa. Jadi campur, ada helikopter, segala macam. Tapi kita mau ganti dengan pesawat yang lebih bagus,” ujar Ryamizard.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia