Menhan Ryamizard: Satu Pasukan Raider Setara Tiga Tentara Infanteri
Jumat, 7 Agustus 2015REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, di dalam satu batalyon pasukan Raider itu kemampuan dan keterampilannya setara dengan tiga pasukan batalyon infanteri biasa. Hal itu lantaran pasukan Raider termasuk bagian dari pasukan khusus, yang dilatih secara keras. Menurut dia, saat ini terdapat 20 batalyon Raider di seluruh Indonesia, di bawah naungan Kostrad.
“Satu batalyon Raider itu setara tiga batalyon. Kalau 20 batalyon itu benar-benar Raider, bangsa ini tak perlu takut lagi. Bayangkan, 60 batalyon digerakkan, itu luar biasa,” kata Ryamizard saat mengunjungi Markas Batalyon Infanteri 303/Raider SSM di Cikajang, Garut, Jumat (12/6) petang WIB.
Ryamizard menjelaskan, pasukan Raider itu adalah pasukan Raid yang melaksanakan operasi penyergapan, penghancuran komando musuh, dan pembebasan tawanan dengan cepat dan senyap. Sehubungan dengan kemampuan pelaksanaan tugas tersebut, kata dia, pasukan khusus bukan hanya untuk menjadi kesombongan dan gagahan saja.
“Pasukan ini diperlukan untuk melaksanakan tugas yang sangat berbahaya yang tidak bisa dilakukan oleh pasukan infanteri biasa,” kata mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.
Menurut dia, profesionalisme dan sikap dari pasukan Raider harus tetap dijaga dengan terus mengadakan latihan-latihan yang terampil. “Pasukan khusus dilatih sesuai dengan kemampuannya. Jadi latihan pasukan raid jangan sampai dicampurkan dan dengan latihan pasukan konvensional. Karena ini menjadi akan tidak professional,“ kata pendiri pasukan Raider itu.
Di depan seratusan prajurit yang dipimpin komandan Letkol Iwan Setiawan, Ryamizard berpesan bahwa dalam memenangkan peperangan, hal itu bukan lah dihitung dari kehebatan alutsista yang dimiliki. Dia melanjutkan, semangat kemenangan yang tercipta dari setiap pasukan militer bisa menjadi penentu kemenangan melawan lawan.
”Saya agak kecewa, jika semangat menggebu-gebu memaksakan alutsista yang besar-besar tanpa adanya semangat dari personelnya. Karena kalau tidak ada semangat dari orangnya, itu alutsista tidak akan berguna,” katanya.
Ryamizard juga menekankan kepada pasukan Raider untuk memegang teguh disiplin tempur. Terkait disiplin tempur, ia mengingatkan, pasukan Raider tidak boleh mempergunakan alat komunikasi di sembarang tempat saat melaksanakan tugas.
Contoh lain disiplin tempur yang dimaksud adalah faktor keamanan dalam penggunaan senjata tempur. Kalau ada pasukan Raider ketika mengosongkan senjata malah meledak, ia mempertanyakan pendidikan yang dijalaninya.