TRANSLATE

Latihan bersama di Pantai Banongan, Marinir AS akui kehebatan TNI AL

Jumat, 7 Agustus 2015

Latihan bersama di Pantai Banongan, Marinir AS akui kehebatan TNI AL

Merdeka.com – Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) Marinir AS untuk melaksanakan Latihan Bersama di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Senin (03/08) kemarin. Namun dalam latihan bersama tersebut, menurut Dankomarinir Mayjen TNI Buyung Lalana mengatakan Marinir AS mengakui militansi kehebatan kemampuan Marinir TNI AL yang handal.

“Namun jangan sampai terlena dengan sanjungan mereka. Kita tetap meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit Marinir,” kata Buyung di sela-sela Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang, di Mako Marinir, Jakarta, Kamis (6/8).

Menurut Buyung, latihan bersama Amphibious Exercise merupakan bagian dari latihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2015. Selain itu, alasan latihan bersama di Jawa Timur lantaran tanah Karangtekok milik Marinir.

Lanjut dia, latihan bersama antara Marinir Indonesia dengan United States Marine Corps (USMC) yang digelar di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI. Dalam latihan bersama ini, masing-masing pasukan menyiapkan satu batalyon yang dilengkapi dengan persenjataan.

“Kita saling sharing dengan Marinir Amerika dalam teknik pertempuran. Latihan yang digelar dua pekan ini akan mampu tingkatkan profesionalisme prajurit Marinir,” kata dia.

Untuk diketahui, prajurit Marinir Amerika (USMC) dengan mendarat di pantai Banongan menggunakan 14 unit Assault Amphibious Vehicle (AAV), 2 unit Landing Craft Air Cushion (LCAC) dan 5 unit perahu karet. Setelah semua prajurit mendarat di pantai Banongan dilanjutkan dengan pergeseran menuju Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Korps Marinir Baluran.

Materi latihan bersama Amphibious Exercise yang merupakan bagian dari latihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2015 itu meliputi menembak senapan, menembak malam hari, menembak Mortir 60 mm, GPMG, Sniper, operasi darat (GMUK dan Serangan), lorong reaksi, long Malap, junglesurvival dan patroli tempur, yang dilaksanakan di Puslatpur Korps Marinir Baluran.

Sedangkan untuk materi raid amfibi, observasi gelombang dan pengintaian pantai akan dilaksanakan di pantai Banongan, Situbondo. Selain itu, prajurit Marinir kedua Negara juga diberikan materi kesehatan lapangan. Bahkan juga dilatihkan tentang patroli tempur, raid amfibi, tali temali, pengenalan perahu karet dan operasi amfibi.

.
Latihan Marinir TNI AL-Amerika Serikat tingkatkan profesionalisme prajurit

Jakarta (ANTARA News) – Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Marinir) Buyung Lalana, mengharapkan, latihan bersama jajarannya dengan Korps Marinir Amerika Serikat (USMC), di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Senin (3/8), diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme prajurit TNI.

“Kami saling berbagi dengan Marinir Amerika Serikat dalam teknik pertempuran. Latihan dua pekan ini mampu meningkatkan profesionalisme prajurit Marinir,” kata Lalana, di sela-sela Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang, di Graha Marinir, Jakarta Pusat, Kamis.

Latihan ini termasuk besar, masing-masing pihak mengerahkan satu batalion pasukan (sekitar 600 personel) dan pendukung, lengkap dengan persenjataan perorangan dan satuan masing-masing.

Latihan itu diberi kode Amphibious Exercise yang merupakan bagian dari latihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2015, itu meliputi menembak senapan, menembak malam hari, menembak mortir 60 mm, senapan mesin serbu, petembak runduk, operasi pendaratan dan operasi administrasi, lorong reaksi, bertahan hidup di hutan, patroli tempur, dan beberapa yang lain.

Sedangkan untuk materi serangan amfibi observasi gelombang dan pengintaian pantai akan dilaksanakan di Pantai Banongan, Situbondo.

Walau mitra Amerika Serikat-nya kerap memuji kebolehan Korps Marinir TNI AL, dia katakan, “Jangan sampai terlena dengan sanjungan mereka. Kami tetap meningkatkan kemampuan dna profesionalisme prajurit.”
Editor: Ade Marboen




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia