TRANSLATE

Tekan Harga di Papua, Semen Indonesia Diminta Gandeng TNI AU

Selasa, 19 Mei 2015

Tekan Harga di Papua, Semen Indonesia Diminta Gandeng TNI AU

Jakarta, CNN Indonesia — Tingginya biaya transportasi membuat harga semen di beberapa daerah Provinsi Papua bisa menyentuh angka Rp 1 juta per sak. Untuk menekan harga semen tersebut, pemerintah meminta PT Semen Indonesia Tbk bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara (AU) untuk mengangkut semen tersebut dengan tarif yang disepakati bersama.

Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan dan rekomendasi dari penelusuran yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo atas mahalnya harga semen di Papua. Indroyono mencatat harga semen yang tinggi tidak terjadi di Jayapura, namun setelah dikirimkan dari Jayapura menuju daerah-daerah pelosok seperti Wamena dan lainnya.

“Harga semen di Jakarta sebesar Rp 50 ribu, sedangkan di Jayapura seharga Rp 80 ribu per sak. Harga mulai mahal, ketika sudah sampai di daerah pelosok seperti Wamena. Artinya yang bikin mahal itu dari Jayapura sampai ke Wamena,” ujar Indroyono dikutip dari laman Kementerian BUMN, Senin (18/5).

Untuk menyiasati hal tersebut, Indroyono meminta Semen Indonesia untuk bisa menyewa pesawat Hercules milik TNI AU yang bisa mengangkut sebanyak 13,5 ton sak semen sekali terbang. Dia menghitung, jika semen dari Jayapura ke Wamena diterbangkan dengan pesawat super jumbo tersebut, maka ongkos yang harus dibayarkan sekitar Rp 150 ribu per sak.

“Kalau bisa jalan, harga semen di Wamena tidak lagi Rp 1 juta tapi hanya sekitar Rp 250 ribu. Ini mau saya coba,” katanya.

Sebelumnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, manajemen Semen Indonesia menyatakan rencananya untuk membangun pabrik semen di Papua bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura. Pabrik semen yang diperkirakan akan menghabiskan dana US$ 150 juta tersebut didesain untuk memiliki kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.

“Diharapkan, pabrik ini dapat memenuhi permintaan kebutuhan semen di Provinsi Papua yang pada 2014 mencapai 800 ribu ton, sekaligus dapat memasok permintaan semen di daerah sekitarnya seperti Maluku serta berpeluang ekspor ke Papua Nugini,” kata Agung.

Dari hasil studi awal yang dilakukan perseroan, Agung mengatakan kondisi geografis Jayapura sangat sesuai dengan rencana perluasan bisnis Semen Indonesia. Baik dari segi lokasi, ketersediaan bahan baku, potensi efisiensi dalam biaya transportasi dan distribusi, serta rencana pengembangan ke depan.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia