TRANSLATE

Atasi ISIS, Australia Jajaki Kerja Sama Siber dengan Indonesia

Rabu, 8 April 2015

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Australia menjajaki kerja sama di bidang siber dengan Indonesia dalam mencegah aksi radikalisme, termasuk gerakan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS/ISIS). Pada Selasa (31/3/2015), Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Menurut saya, penting bagi Australia dan Indonesia kerja sama di sektor keamanan,” kata Grigson di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, Indonesia dan Australia mempunyai rekam jejak kerja sama yang baik dalam 10 tahun terakhir. Terkait keamanan, kata dia, ke depannya banyak tantangan bersama yang perlu dihadapi Indonesia dan Australia dengan saling bekerja sama.

Mengenai temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang menemukan indikasi aliran dana dari Australia untuk pengikut ISIS di Indonesia, Grigson enggan membahasnya lebih jauh. Ia menduga isu tersebut hanya ulah tujuan pihak tertentu.

“Saya pikir itu ulah orang yang punya tujuan berbeda dengan kita. Seluruh area berjalan dengan baik, dan saya harap akan berlanjut,” ucap Grigson.

Deputi Sekretariat Wakil Presiden Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar menyampaikan bahwa salah satu kerja sama keamanan yang dibahas terkait dengan bidang siber. Hal ini dikarenakan penyebaran radikalisme paling banyak melalui internet.

“Jadi semua negara mengalami hal yang sama. Jadi salah satu bidang yang sedang dijajaki pihak keamanan kita dengan Australia adalah bidang siber,” ujar Dewi.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia