Panglima TNI kumpulkan ahli pangan di Cilangkap, percepat kedaulatan
Selasa, 7 April 2015LENSAINDONESIA.COM: Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko membuka pertemuan dengan 100 Ahli Pangan atau 100 Experts Meeting bertema “Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan” di Aula Gatoto Subroto MabesTNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015).
Penyelenggaraan 100 Experts Meeting ini bertujuan mewujudkan dan menyosialisasikan arah kebijakan, menyamakan persepsi dan langkah tindakan serta meningkatkan dukungan para pihak (stakeholders) yang terkait dengan program kedaulatan pangan. Berutujuan, memperoleh saran/ masukan untuk mempercepat kepastian terwujudnya kedaulatan pangan melalui peningkatan sinkronisasi dengan lintas Kementerian terkait.
Baca juga: Ini Presiden Jokowi naikkan pangkat 27 Jenderal bintang satu & dua dan Panglima TNI serahkan barang bukti black dollar ke Wakapolri
“Kedaulatan pangan ini penting karena menyangkut hidup orang banyak, menyangkut hidup rakyat Indonesia yang digali dari kearifan lokal dan sumber daya alam Indonesia yang berlimpah. Pada perspektif keamanan negara dan stabilitas
nasional kedaulatan dan pangan itu menjadi item strategis”, ujar Panglima TNI.
Sementara itu, dalam konteks kedaulatan kebutuhan pangan menjadi isu negara-negara dunia dalam pencarian lahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangannya yang dapat menjadikan Indonesia sebagai sasaran penguasaan di tengah
kecenderungan pergeseran Geo Politik dan Geo Ekonomi yang saat ini telah ada pergeseran dari Timur Tengah, ke Asia dan Asia Pasifik.
“Pangan menjadi kekuatan strategis dalam pembangunan nasional terlebih bila dihadapkan kepada upaya membangun
sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU nomor 18 tahun 2012 tentang pangan bahwa kedaulatan pangan dan kemandirian pangan merupakan basis dari ketahanan nasional sebagai modal dasar terciptanya stabilitas nasional”, kata Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut dikatakan bahwa TNI senantiasa selalu mendukung kepastian kedaulatan pangan ditetapkan pemerintah khususnya dalam membantu peningkatan pangan masyarakat di perbatasan, daerah terpencil, dan pulau- pulau terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pemikiran diperlukan tetapi tindak lanjut adalah sebuah keharusan, bagi TNI tidak terlalu banyak berdiskusi,tidak terlalu banyak seminar, tetapi begitu memahami atas persoalan ketahanan pangan dan swasembada pangan, TNI tidak pernah mengalkulasi berapa tenaga yang diberikan, kapan pun TNI diminta akan siap”, tegas Jenderal TNI Moeldoko.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa di lingkungan Tentara ada istilah Soldier Never Die dan ini juga memberikan sebuah inspirasi, sehingga mendirikan sebuah organisasi bernama FORPESI (ForumPurnabakti Eselon Satu ndonesia), yaitu sekumpulan orang-orang Experts dibidangnya masing-masing, karena panggilan negara sehingga berkumpul bersatu padu untuk memikirkan hal-hal startegis yang dihadapi bangsa Indonesia.
Jumlah peserta dalam kegiatan 100 Experts Meeting Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan sebanyak 169 orang. Mereka terdiri dari 109 orang Peserta, 4 orang Nara Sumber, 2 orang Keynote Speaker, 42 orang Penyelenggara dan 12 orang Undangan. Ada pun sebagai narasumber dalam acara tersebut adalah Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, SE, Kasau Marsekal TNI Agus Supriyatna dan Akademisi DR Ir Suryo Wiyono, MSc Agr.
Acara diakhiri dengan tukar menukar cindera mata antara Panglima TNI dengan Ketua Umum FORPESI DR Ir Iskandar Andi Nuhung, MS.
Authentikasi:
Kadispenum Puspen TNI, Kolonel InfBernardus Robert
.
Panglima TNI Gelar Pertemuan Dengan 100 Ahli Pangan
Jakarta, GATRAnews – Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko membuka pertemuan dengan 100 Ahli Pangan atau 100 Experts Meeting dengan tema “Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan” di Aula Gatoto Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3).
Penyelenggaraan 100 Experts Meeting ini bertujuan untuk mewujudkan dan mensosialisasikan arah kebijakan, menyamakan persepsi dan langkah tindakan serta meningkatkan dukungan para pihak (stakeholders) yang terkait dengan program kedaulatan pangan, dengan tujuan memperoleh saran/masukan untuk mempercepat kepastian terwujudnya kedaulatan pangan melalui peningkatan sinkronisasi dengan lintas Kementerian terkait.
“Kedaulatan pangan ini penting karena menyangkut hidup orang banyak, menyangkut hidup rakyat Indonesia yang digali dari kearifan lokal dan sumber daya alam Indonesia yang berlimpah. Pada perspektif keamanan negara dan stabilitas nasional kedaulatan dan pangan itu menjadi item strategis”, ujar Panglima TNI.
Sementara itu, dalam konteks kedaulatan kebutuhan pangan menjadi isu negara-negara dunia dalam pencarian lahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangannya yang dapat menjadikan Indonesia sebagai sasaran penguasaan ditengah kecenderungan pergeseran Geo Politik dan Geo Ekonomi yang saat ini telah ada pergeseran dari Timur Tengah, ke Asia dan Asia Pasifik.
“Pangan menjadi kekuatan strategis dalam pembangunan nasional terlebih bila dihadapkan kepada upaya membangun sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU nomor 18 tahun 2012 tentang pangan bahwa kedaulatan pangan dan kemandirian pangan merupakan basis dari ketahanan nasional sebagai modal dasar terciptanya stabilitas nasional”, kata Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut dikatakan bahwa TNI senantiasa selalu mendukung kepastian kedaulatan pangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah khususnya dalam membantu peningkatan pangan masyarakat di perbatasan, daerah terpencil, dan pulau-pulau terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Pemikiran diperlukan tetapi tindak lanjut adalah sebuah keharusan, bagi TNI tidak terlalu banyak berdiskusi, tidak terlalu banyak seminar, tetapi begitu memahami atas persoalan ketahanan pangan dan swasembada pangan, TNI tidak pernah mengkalkulasi berapa tenaga yang diberikan, kapanpun TNI diminta akan siap”, tegas Jenderal TNI Moeldoko.
Jumlah peserta dalam kegiatan 100 Experts Meeting Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan sebanyak 169 orang terdiri dari 109 orang Peserta, 4 orang Nara Sumber, 2 orang Keynote Speaker, 42 orang Penyelenggara dan 12 orang Undangan.
Adapun sebagai nara sumber dalam acara tersebut adalah Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., Kasau Marsekal TNI Agus Supriyatna dan Akademisi DR. Ir. Suryo Wiyono, MSc. Agr. Acara diakhiri dengan tukar menukar cinderamata antara Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dengan Ketua Umum FORPESI DR. Ir. Iskandar Andi Nuhung, MS.