Menhan Ryamizard Sebut Lee Kuan Yew Seperti Jokowi
Rabu, 1 April 2015JAKARTA- Hampir semua tokoh pejabat di Indonesia memiliki kenangan tersendiri dengan mendiang mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Tak terkecuali Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Ryamizard mengaku sering berurusan dengan bapak pendiri Singapura tersebut. Terutama, saat dia masih aktif sebagai KSAD di TNI Angkatan Darat. “Saya punya kenangan khusus sama beliau. Pada waktu di TNI AD, saya lima kali dipanggil beliau,” ujar Ryamizard di Kedubes Singapura, Jakarta, Kamis (26/3).
Semasa hidup, sambung Ryamizard, Lee Kuan Yew tidak pernah membatasi dirinya dengan orang lain. Sebagai salah satu tokoh negara lain yang mengerti bahasa Indonesia, Lee juga tidak segan-segan mempersilakan dirinya disapa dengan bahasa yang lebih akrab. Lee senang jika disapa Paklik atau paman oleh Ryamizard.
“Saya sampaikan dengan beliau apakah saya bisa panggil Paklik saja? Oh boleh katanya. Akhirnya tiap ketemu saya panggil Paklik. Dia senang sekali,” sambung Ryamizard.
Ryamizard mengatakan, Lee Kuan Yew adalah pejabat yang jujur dan sangat rendah hati. Dia tidak membuat jarak dengan Ryamizard dalam berbincang meski jabatan keduanya sangat berbeda saat itu. Ryamizard pun menganggap Lee Kuan Yew memiliki karakter yang hampir sama dengan Presiden Joko Widodo yaitu dekat dengan masyarakat.
“Beliau selalu bicara jujur. Saya banyak belajar dari kerendahan hatinya. Semua kehilangan, terutama Singapura. Kenapa? Karena kalau mungkin tidak ada Lee Kuan Yew tidak ada Singapura. Dia yang mendirikan Singapura. Tiongkok aja kan belajar dari Singapura,” tandas Ryamizard.
Sumber : http://www.jpnn.com/read
.
Kenangan Lucu Menhan Ryamizard Bersama Lee Kuan Yew
Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memiliki kenangan indah bersama mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Ia menceritakan pengalamannya bersama Lee Kuan Yew saat dirinya bertugas di Angkatan Darat.
“Saya punya kenangan khusus dengan beliau, waktu di Angkatan Darat saya dipanggil lima kali sama beliau, padahal saya cuma Angkatan Darat,” tutur Ryamizard usai sampaikan belasungkawa untuk Lee di Kedutaan Besar Singapura, Jalan HR Rasuna said, Jakarta Selatan Kamis (26/3/2015)
Tentang sosok Lee sendiri, Ryamizard mengakui Lee memiliki sifat rendah hati. Begitu rendah hatinya Lee, Ryamizard bahkan memiliki panggilan khusus untuk Lee.
“Yang menonjol, beliau rendah hati, saya minta panggil dia pak lek (sebutan paman di Jawa), dibolehkan. Tiap ketemu saya panggil dia pak lek dan dia senang,” kenangnya.
Kata Ryamizard, dirinya saat itu tak bisa menggunakan bahasa Inggris ketika berbincang dengan Lee. Namun, mantan orang nomor satu di Singapura itu tak mempermasalahkan.
“Bahasa Inggris saya, saya bilang tidak bagus, bisa saya bahasa Indonesia? Oh, silakan. Beliau bilang, yang berbicara dengannya pakai bahasa Indonesia ada dua orang, yaitu saya dan Soeharto,” tutup Ryamizard.
Lee Kuan Yew tutup usia pada usia 91 tahun di Singapore General Hospital, Senin 23 Maret, pukul 03.16 waktu setempat. Lee memang sudah dirawat di rumah sakit sejak awal Februari 2015 lalu akibat penyakit radang paru-paru. Singapura mengibarkan bendera setengah tiang sesaat setelah meninggalnya Lee. Warga Singapura pun terus berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee di Gedung Parlemen Singapura sebelum dimakamkan pada Minggu 29 Maret mendatang.
.
Ini Sapaan Khusus Menhan RI Kepada Lee Kuan Yew
VIVA.co.id – Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu pada hari ini berkunjung ke Kedutaan Besar Singapura di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan untuk mengisi buka duka mendiang Lee Kuan Yew. Saat ditemui wartawan di gedung Kedutaan, Kamis, 26 Maret 2015, Ryamizard memiliki banyak kenangan khusus dengan pendiri negara Singa itu.
Perwira tinggi Angkatan Darat itu mengaku telah bertemu dan dipanggil Lee sebanyak lima kali ketika berkunjung ke Jakarta.
“Pertemuan itu bukan menyangkut beliau tetapi membahas urusan Angkatan Darat setiap ada pelatihan dan pertemuan,” ujar Ryamizard.
Bahkan, setiap kali berkomunikasi, keduanya berbicara intens dan blak-blakan. Namun, ketika berkomunikasi Ryamizard memilih menggunakan Bahasa Indonesia, karena kemampuan Bahasa Inggrisnya yang terbatas.
“Dia bercerita kepada saya: ‘Ryamizard, saya hanya berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan dua orang yaitu kamu dan Pak Harto,” kata dia mengenang kembali kalimat Lee.
Kendati menjabat sebagai orang nomor satu di Singapura, Lee tidak mempermasalahkan jabatan Ryamizard atau kemampuan bahasa Inggrisnya ketika itu. Di mata Ryamizard, Lee merupakan sosok yang rendah hati.
“Beliau menyilakan saya untuk berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia,” imbuhnya.
Saking eratnya komunikasi antara Lee dan Ryamizard, ayah PM Lee Hsien Loong itu sampai kerap kali menunjukkan orang-orang yang perlu diwaspadai. Dia pun juga kerap memberi masukan untuk Ryamizard. “Setiap kali berbicara, kami selalu jujur dan nyambung,” kata dia.
Saking akrabnya, Ryamizard menyapa Lee dengan sebutan Pak Le. Lagi-lagi Lee tidak keberatan dipanggil seperti itu oleh Ryamizard.
“Jadi, setiap kali bertemu saya selalu memanggil beliau Pak Le,” tuturnya.
Lee wafat di usia 91 tahun pada hari Senin dini hari kemarin. Dia tutup usia akibat menderita pneumonia akut.