RI dan Belanda Perkuat Kerjasama Militer Laut. Di Belanda, KSAL TNI juga meninjau proyek kapal Perusak Kawal Rudal
Senin, 16 Maret 2015VIVA.co.id – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Indonesia, Laksamana TNI Ade Supandi, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan KSAL Belanda, Letnan Jenderal R. Verkerk, Penguatan kerjasama dua negara berlangsung di Markas Besar Angkatan Laut Kerajaan Belanda Den Helder, Selasa waktu setempat, 10 Maret 2015.
Penandatangannya MoU itu, yang dilakukan di anjungan Kapal Karel Doorman, disaksikan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, dan Atase Pertahanan RI untuk Kerajaan Belanda, Kolonel Laut (T) Edy Sulistyadi. Demikian ungkap KBRI Den Haag, 11 Maret 2015.
MoU antar Angkatan Laut RI dan Belanda tersebut sebagai upaya peningkatan kerjasama yang selama ini telah dilakukan berdasarkan prinsip saling menghormati, percaya dan saling menguntungkan. Ini sesuai kebijakan Poros Maritim yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
“Ada pun bidang kerjasama yang ditingkatkan mencakup tukar menukar informasi, latihan bersama, pendidikan dan pelatihan, dukungan logistik dan pertukaran kunjungan,” ungkap Ibnu.
Dalam kunjungannya ke Belanda selama 7-10 Maret 2015, KSAL Laksamana Ade Supandi, selain ke Den Helder, juga berkunjung ke Vlissingen untuk meninjau perkembangan proyek pembangunan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514, yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia.
Pembuatan dua kapal PKR ini bekerjasama dengan PT. PAL Indonesia sebagai mitra utama dalam rangka alih teknologi yang dilakukan melalui skema joint operation.
Hal ini direalisasikan melalui skema pembangunan 6 (enam) modul yang mana 4 modul dikerjakan di PT PAL Surabaya dan 2 modul dikerjakan di Belanda. Proses integrasi modul dilaksanakan di PT PAL dilanjutkan tahapan uji fungsi baik di pelabuhan dan di laut, termasuk proses penyerahan kapal tersebut.
Selama kunjungannya di Belanda, KSAL didampingi oleh Laksda TNI Agung Pramono, Asrena Kasal; Laksda TNI Harry Pratomo, Aslog Kasal; dan Laksma TNI Prasetya Nugraha, Kadisadal.
Atase Pertahanan RI untuk Kerajaan Belada, Kolonel Laut (T) Edy Sulistyadi, mengatakan hubungan pertahanan kedua negara telah memiliki payung kerjasama dalam bentuk MoU Pertahanan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Kerajaan Belanda pada 4 Februari 2014 di Den Haag. “Sedangkan MoU antar kedua Angkatan Laut ini merupakan tindak lanjut atau pelaksanaan dari MoU Pertahanan dimaksud,” lanjut Edy.
Sementara itu, KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, mengatakan bahwa Indonesia dan Belanda terus berupaya meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, tidak hanya di bidang pertahanan.