4 Kapal Perang TNI AL Berhasil Evakuasi Tim Riset KKP dari Lautan
Senin, 16 Maret 2015Jakarta – Kapal yang mengangkut rombongan tim riset Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tenggelam karena bocor di perairan Tanjung Tondang, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Sebanyak 20 penumpang dan ABK yang menjadi korban berhasil menyelamatkan diri dengan kapal sekoci. Untuk mengevakuasi korban, 4 kapal perang TNI AL pun dikerahkan.
Laporan bocornya Kapak Nurah milik Ibu Nurjanah yang digunakan tim riset KKP diterima oleh TNI AL pada pukul 21.30 WIB, Sabtu (14/3/2015). Gugus Keamanan Laut Armada Barat (GKBA) langsung merespon dan mengirimkan 3 KRI untuk mengevakuasi korban yang sudah berada di liferaft dan sekoci karet.
Adapun 3 KRI yang digerakkan adalah KRI Siribua yang sedang berada di Selat Singapura, KRI Barakuda yang berada di Selat Philips, dan KRI Pattimura yang sedang berada di utara Batam. Selanjutnya GKBA berkoordinasi dengan Gugus Tempur Laut Barat (GPBA) yang mengirimkan KRI Kalahitam. Keempat KRI menuju lokasi tenggelamnya kapal kayu tersebut dan melakukan penyisiran.
KRI Siribua dan KRI Kalahitam pada pukul 01.45, Minggu (15/3/2015) dini hari berhasil mendeteksi keberadaan korban. Akhirnya sebanyak 20 orang korban yang terdirid dari 12 penumpang dan 8 ABK berhasil dievakuasi ke KRI Siribua. Kapal Nurah sendiri sudah karam akibat insiden bocor tersebut.
“Korban selanjutnya dipindahkan ke KRI Pattimura untuk selanjutnya dibawa menuju Dermaga Batu Ampar, Batam. Ada 4 orang warga negara asing yang merupakan pakar dalam tim survei,” kata Kadispenal Laksma Manahan Simorangkir berdasarkan laporan dari Pangarmabar Laksda TNI Taufiqurrahman kepada KSAL Laksamana Ade Supandi.
Dari dokumentasi Dispenal, terlihat bagaimana para personel TNI AL berjibaku mengevakusi korban. Penumpang dan ABK Kapal Nurah juga terlihat diberi selimut dan makanan usai dievakusi.
Sumber : http://news.detik.com/read
.
TNI AL Selamatkan Penumpang KM Nurah LIPI yang Tenggelam
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATAM – TNI AL berhasil menyelamatkan 12 orang peneliti asing, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan beserta delapan anak buah kapal KM Nurah yang tenggelam di sekitar Perairan Anambas Kepulauan Riau pada Sabtu malam (14/3).
“Kejadiannya kemarin malam, kami langsung berupaya menyelamatkan seluruh ABK dan penumpang kapal, dan berhasil,” demikian keterangan Komandan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat (Guskamla Armabar) Laksamana Pertama Rasyid melalui pesan singkatnya di Batam Kepri, Minggu.
Seluruh ABK dan penumpang kapal berhasil diselamatkan setelah sekitar tiga jam terombang-ambing di tengah lautan.
Para peneliti bertujuan akan memelajari kekayaan terumbu karang di Perairan Anambas, sebelum kapal diduga mengalami bocor dan hingga tenggelam. Alat pompa kapal itu juga diduga rusak, sehingga tidak bisa mengeluarkan air dari dalam kapal.
Rasyid mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi musibah itu pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB, sehingga memerintahkan empat Kapal RI untuk mencari korban. Seluruh korban ditemukan pada Minggu (15/3) sekitar pukul 01.00 WIB.
Setelah diselamatkan, seluruh korban dibawa ke Perairan Batam menggunakan KRI Pattimura 371.
“KRI Patimura 371 sandar di dermaga Batu Ampar, selanjutnya dilaksanakan debarkasi personel ABK dan penumpang serta material,” catatnya.
Selain korban, KRI juga ikut mengevakuasi sekoci dan mesin tempel milik KM Nura yang tenggelam.
Sekoci karet dan motor tempel milik KM Nurah ikut dibawa ke Batam menggunakan KRI Barakuda 633.
“Seluruh korban, 20 orang terdiri atas delapan ABK dan 12 penumpang serta sekoci karet dan motor tempel diserahkan kepada Lanal Batam,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh korban akan memalui pengecekan kesehatan di balai kesehatan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batam.
.
Kapal TNI AL Selamatkan Penumpang KM Nurah
JAKARTA, (PRLM).- Tiga kapal perang TNI AL dari jajaran Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat (Guskamlabar) masing-masing KRI KRI Pattimura-371, Barakuda-633, dan KRI Siburia berhasil menyelamatkan penumpang dan ABK KM Nurah yang mengalami kebocoran dan tenggelam pada posisi 01 12 U – 104 18 T di perairan sebelah utara Tanjung Tondang, Pulau Bintan saat membawa personel Kementerian Kelautan RI (KKP) dan warga asing yang akan melaksanakan survei di perairan Natuna, Sabtu (14/3).
Kronologis kejadian, pada Sabtu, 14 Maret 2015, sekitar pkl. 21.30 WIB, kantor Guskamlabar di Batam menerima informasi dari ibu Burjanah pemilik kapal kayu dengan nama kapal KM. Nurah bahwa kapalnya yang tengah berlayar dari Nongsa menuju ke Natuna dan membawa rombongan dari Kementerian Kelautan RI, mengalami kebocoran dan akan tenggelam pada posisi 01 12 U – 104 18 T di sebelah Utara Tanjung Tondang, Pulau Bintan, serta para penumpang dan ABK sudah berada di atas liferaft dan sekoci karet.
Menerima informasi tersebut, selanjutnya Guskamlabar segera memerintahkan unsur gelar yaitu KRI Siribua (posisi di Selat Singapura), KRI Barakuda-633 (posisi Selat Philips) dan KRI Patimura-371 yang tengah berada di utara Batam bergerak menuju lokasi untuk melaksanakan penyisiran. Guskamlabar juga melaksanakan koordinasi dengan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Guspurlabar), dan selanjutnya Guspurlabar menggerakkan KRI Kalahitam-828 menuju lokasi.
Pada pukul 1.45 WIB, KRI Siribua dan KRI Kalahitam-828 berhasil mendeteksi korban yang berada di atas liferaft dan sekoci karet pada posisi 01 09 292 U, 104 14 400 T disekitar perairan sebelah utara Pulau Bintan, kemudian dilaksanakan penyisiran serta SAR dan mengevakuasi korban menuju KRI Siribua. Jumlah korban sebanyak 20 orang dalam keadaan selamat terdiri atas 8 ABK kapal dan 14 penumpang, KM Nurah sendiri sudah dalam keadaan tenggelam di posisi tersebut saat kapal TNI AL tiba.
Korban selanjutnya dipindahkan ke KRI Patimura-371 untuk selanjutnya dibawa menuju dermaga Batu Ampar Batam.
Menurut Dewi pegawai KKP, salah seorang penumpang KM Nurah, jumlah penumpang berjumlah 22 orang terdiri nakhoda kapal, 7 ABK, dan 14 penumpang, empat penumpang di antaranya orang asing mitra kerja dari Kementerian Kelauatan dan Perikanan RI, yaitu seorang kewarganegaraan Amerika Serikat atas nama Mark Van Nydeck Erdmann, serta tiga orang kewarganegaraan Australia atas nama Gerald Robert Allen, Luna De Vantier, dan Emre Turak.
Kapal TNI AL KRI Patimura-371 Minggu pagi (15/3) sekitar pkl 06.00 WIB telah bersandar dermaga Batu Ampar Batam dengan membawa 22 ABK dan penumpang yang berhasil diselamatkan. Kedatangannya disambut sejumlah personel TNI AL, keluarga korban dan pegawai KKP Batam.