TRANSLATE

Berantas Mafia Beras, Mendag Gandeng TNI-Polri

Kamis, 26 Februari 2015

Berantas Mafia Beras, Mendag Gandeng TNI-Polri

JAKARTA – Kelangkaan beras di beberapa wilayah di tanah air disinyalir akibat adanya mafia beras. Oleh karena itu Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan ia telah meminta pihak Perum Bulog untuk melakukan audit besar-besaran.

“Saya sudah minta kepada Bulog untuk lakukan audit secara keseluruhan mulai dari proses pengambilan keputusan, dikeluarkan, lalu penunjukan pedagang dan sampai kemana beras itu disalurkan,” ujar Rachmat di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (25/2).

Dalam hal ini, Mendag juga mengaku bekerjasama dengan TNI dan Polri terkait pemberantasan mafia beras. Apalagi, kata dia, jika ada yang bermain dengan beras dalam operasi pasar. Jika benar ada pihak yang terlibat menjadi mafia beras, Rachmat mengaku tak segan-segan memidanakannya. Termasuk yang memainkan harga beras tidak sesuai dalam aturan.

“Pindahkan, pidana, dan izin cabut. Ini beras operasi, harga yang ditentukan pemerintah. Itu menyalahi aturan pemerintah, itu harus ditindak. Saya beri sinyal jangan main-main. Itu buat keresahan,” tegas Rachmat.

Saat ini, kata dia, operasi pasar terus dilakukan Bulog agar harga normal beras tetap diterima masyarakat.

Sumber : http://www.jpnn.com/read/

.
Mafia Beras Jangan Main-Main, Ada Polisi & TNI Amankan Operasi Pasar

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menggandeng TNI dan Polri untuk memberantas mafia beras terkait dengan operasi pasar.

“Kami bekerja sama dengan Kapolri dan Panglima TNI bagaimana memberantas mafia beras ini,” kata Rachmat Gobel di Gudang Bulog DIvre DKI, Rabu (25/2).

Dia akan melakukan tindakan hukum dan pencabutan ijin jika ditemukaan pengusaha menaikkan harga dan penimbunan beras milik pemerintah.

“Jika ditemukan menyalurkan beras atau menahan beras akan ditindak. Kami sudah berikan sinyal jangan main-main, jika tidak diindahkan akan ditindak karena membuat keresahan,” kata Rachmat Gobel.

Selain memberantas mafia beras, lanjutnya, maka pihaknya akan melakukan operasi pasar beras melalui Bulog.

“Operasi pasar terus dilakukan Bulog agar harga yang ditentukan pemerintah bisa sama ketika sampai ke masyarakat,” katanya.

Rachmat juga menegaskan pihaknya menggandeng TNI-Polri untuk mengawasi operasi pasar ini agar tidak ada kebocoran.

Mendag mengungkapkan ada 1.600 ton beras yang disiapkan Bulog Divre DKI Jakarta untuk wilayah Jabodetabek dengan harga Rp7.400 per kilogram.

“Ini untuk DKI saja dan ini diikuti oleh semua daerah berdasarkan perintah Wapres (Jusuf Kalla) mencapai 300 ribu ton seluruh Indonesia,” ungkap Rachmat Gobel.

.
Berantas Mafia Beras, Kemdag Gandeng TNI-Polri

Jakarta – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan pihaknya menggandeng pihak TNI dan Polri untuk memberantas mafia beras sehingga tidak terjadi kebocoran termasuk saat operasi pasar.

“Kami bekerja sama dengan Kapolri dan Panglima TNI (Jenderal TNI Moeldoko) bagaimana memberantas mafia beras ini,” kata Rachmat Gobel saat di Gudang Bulog DIvre DKI Jakarta, Rabu (25/2).

Menurut dia, pihaknya akan melakukan tindakan hukum dan pencabutan ijin jika ditemukaan pengusaha menaikkan harga dan penimbunan beras milik pemerintah.

“Jika ditemukan menyalurkan beras atau menahan beras akan ditindak. Kami sudah berikan sinyal jangan main-main, jika tidak diindahkan akan ditindak karena membuat keresahan,” tegas Rachmat Gobel.

Selain memberantas mafia beras, lanjutnya, maka pihaknya akan melakukan operasi pasar beras melalui Bulog.

“Operasi pasar terus dilakukan Bulog agar harga yang ditentukan pemerintah bisa sama ketika sampai ke masyarakat,” katanya.

Rachmat juga menegaskan pihaknya menggandeng TNI-Polri untuk mengawasi operasi pasar ini agar tidak ada kebocoran.

Mendag mengungkapkan ada 1.600 ton beras yang disiapkan Bulog Divre DKI Jakarta untuk wilayah Jabodetabek dengan harga Rp 7.400 per kilogram.

“Ini untuk DKI saja dan ini diikuti oleh semua daerah berdasarkan perintah Wapres (Jusuf Kalla) mencapai 300 ribu ton seluruh Indonesia,” ungkap Rachmat Gobel.

Sumber : Antara




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia