TRANSLATE

Singgung UU Komponen Cadangan, Panglima TNI: Menwa siap bela negara

Minggu, 22 Februari 2015

Singgung UU Komponen Cadangan, Panglima TNI: Menwa siap bela negara

LESAINDONESIA.COM: Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan, Resimen Mahasiswa (Menwa) harus siap membela negara bila suatu saat negara menghadapi ancaman invasi dari negara luar. Menurut Moeldoko, Menwa adalah komponen cadangan karena Menwa telah dilatih sedemikian rupa dan dipersiapkan dengan baik karena pernah dilatih oleh prajurit-prajurit TNI, sehingga memiliki disiplin yang baik, mempunyai responsibiliti yang baik dan loyalitasnya kepada negara tidak diragukan lagi.

“Jika suatu saat negara menghadapi ancaman invasi negara luar, maka Menwa sebagai komponen cadangan harus siap membela bangsa dan negara,” ujar Panglima TNI saat menjadi keynote Speaker Seminar dan Dialog ‘Pemantapan Wawasan Kebangsaan VII’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) di Gedung Srijaya Surabaya, Sabtu Sore (21/02/2015).

Meski memiliki kemampuan bela negara, lanjut Moeldoko, peran Menwa sebagai komponen cadangan sampai saat ini masih terganjal Undang-undang (UU).

“Persoalannya hanya satu bahwa, Undang-Undang Komponen Cadangan belum diresmikan, kalau Undang-Undang Komponen Cadangan telahdiresmikan maka Menwa adalah komponen cadangan yang tugasnya adalah memperkuat dari komponen utama yaitu TNI. Itu fungsi Menwa dalam sistem pertahanan negara tolong dipahami dengan baik,” tegas Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima mengatakan, bahwa komponen pendukung adalah seluruh sumber daya nasional yang terinventarisasi, jadi semua warga negara akan memberi kontribusi dalam sistem pertahanan negara.

Seminar yang mengangkat tema ‘Peran serta sipil dalam bela negara dan sebagai generasi muda wawasan kebangsaan sangatlah penting jika dihadapkan pada berbagai tantangan di masa depan’ ini dihadiri Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNIEko Wiratmoko, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf dan Dewan Pakar IARMI Dr. KPHA. Tjandra Sridjaja P. SH., MH.

Authentikasi : Kadis penumPuspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert

.
Panglima TNI: Menwa Sebagai Komponen Cadangan Harus Siap Bela Bangsa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko membuka secara resmi seminar dan dialog ‘Pemantapan Wawasan Kebangsaan VII’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI), di Gedung Srijaya Surabaya, Sabtu (21/2/2015) sore.

Diketahui, Jenderal Moeldoko menjadi keynote speaker dalam seminar yang mengangkat tema ‘Peran serta sipil dalam bela negara dan sebagai generasi muda wawasan kebangsaan sangatlah penting jika dihadapkan pada berbagai tantangan di masa depan’ tersebut.

Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah komponen cadangan karena Menwa telah dilatih sedemikian rupa dan dipersiapkan dengan baik karena pernah dilatih oleh prajurit-prajurit TNI, sehingga memiliki disiplin yang baik, mempunyai responsibiliti yang baik dan loyalitasnya kepada negara tidak diragukan lagi.

“Jika suatu saat negara menghadapi ancaman invasi negara luar, maka Menwa sebagai komponen cadangan harus siap membela bangsa dan negara,” ujar Panglima TNI.

Menurutnya, ada satu persoalannya saat ini, Undang-Undang Komponen Cadangan belum diresmikan.

“Jika Undang-Undang Komponen Cadangan telah diresmikan maka Menwa adalah komponen cadangan yang tugasnya adalah memperkuat dari komponen utama yaitu TNI. Itu fungsi Menwa dalam sistem pertahanan negara tolong dipahami dengan baik,” kata Panglima TNI.

.
Panglima TNI: Menwa Komponen Cadangan yang Harus Siap Bela Negara

RMOL. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko membuka Seminar dan Dialog Pemantapan Wawasan Kebangsaan VII yang diselenggarakan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI). Acara berlangsung di Gedung Srijaya Surabaya, Sabtu sore (21/2).

Jenderal TNI Moeldoko yang juga tampil sebagai Keynote Speaker pada seminar tersebut menegaskan bahwa Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah komponen cadangan.

Ia mengatakan itu karena Menwa pernah dilatih sedemikian rupa dan dipersiapkan dengan baik oleh prajurit-prajurit TNI. Karena itu ia berpendapat Menwa memiliki disiplin yang baik, tanggung jawab yang baik dan loyalitas kepada negara.

“Jika suatu saat negara menghadapi ancaman invasi negara luar, maka Menwa sebagai komponen cadangan harus siap membela bangsa dan negara,” ujar Panglima TNI.

Ditambahkan Panglima TNI, tinggal satu persoalan masih menggantung yaitu Undang-Undang Komponen Cadangan yang belum diresmikan. Bila Undang-Undang Komponen Cadangan telah diresmikan maka Menwa adalah komponen cadangan yang tugasnya memperkuat komponen utama (TNI).

Lebih lanjut Panglima mengatakan bahwa komponen pendukung adalah seluruh sumber daya nasional yang terinventarisasi. Jadi, semua warga negara akan berkontribusi dalam sistem pertahanan negara.

Pada kesempatan tersebut, Ketua IARMI, Dr. MS. Kaban, SE, M.Si, menyampaikan bahwa yang hadir pada seminar tersebut adalah perwakilan dari 29 provinsi di seluruh Indonesia. Menurut dia, semangat IARMI akan semakin berkobar karena Panglima TNI berkenan menghadiri acara tersebut.

Seminar yang mengangkat tema “Peran serta sipil dalam bela negara” dihadiri pula oleh Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf dan Dewan Pakar IARMI Dr. KPHA. Tjandra Sridjaja.

.
Moeldoko Ingatkan Resimen Mahasiswa Harus Siap Bela Negara

JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan bahwa Resimen Mahasiswa (Menwa) harus siap membela negara, sewaktu-waktu dibutuhkan. Moeldoko mengatakan hal tersebut saat membuka Seminar dan Dialog Pemantapan Wawasan Kebangsaan VII, yang diselenggarakan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) di Gedung Srijaya Surabaya, Sabtu (21/2) sore.

Moeldoko yang juga tampil sebagai keynote speaker pada seminar tersebut menegaskan bahwa Menwa adalah komponen cadangan.

Ia mengatakan itu karena Menwa pernah dilatih sedemikian rupa dan dipersiapkan dengan baik oleh prajurit-prajurit TNI. Karena itu ia berpendapat Menwa memiliki disiplin yang baik, tanggung jawab yang baik dan loyalitas kepada negara.

“Jika suatu saat negara menghadapi ancaman invasi negara luar, maka Menwa sebagai komponen cadangan harus siap membela bangsa dan negara,” ujar Panglima.

Moeldoko mengingatkan, tinggal satu persoalan masih menggantung yaitu Undang-Undang Komponen Cadangan yang belum diresmikan. Bila Undang-Undang Komponen Cadangan telah diresmikan maka Menwa adalah komponen cadangan yang tugasnya memperkuat komponen utama (TNI).

Lebih lanjut Panglima mengatakan bahwa komponen pendukung adalah seluruh sumber daya nasional yang terinventarisasi. Jadi, semua warga negara akan berkontribusi dalam sistem pertahanan negara.

Sumber : http://www.sumeks.co.id

.
192 Menwa DIY Jalani Pendidikan di Dodiklatpur Klaten

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – Hampir 200 anggota resimen mahasiwa (Menwa) se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjalani pendidikan di lapangan Komando Pendidikan dan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam IV/Diponegoro, Klaten. Pendidikan dalam berbagai bentuk latihan tersebut akan berlangsung kurang lebih 10 hari.

“Pendidikan bagi 192 anggota menwa sudah dimulai sejak Rabu (18/2) kemarin lusa dan berakhir 28 Februari nanti,” imbuh Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Yogyakarta, Brigjen TNI MS Fadhillah, Jumat (20/2).

Dodiklatpur edisi ke-38 yang bersandi Mahakarta Yudha itu, ungkap Danrem, dilakukan untuk menumbuh kembangkan tujuan Menwa sebagaian bagian dari generasi penerus bangsa, hak dan kewajiban warga Negara dalam pembelaan Negara. Serta menambah nilai-nilai kejuangan keprajuritan sebagai warga kenegaraan Bangsa.

“Ini baru pendidikan dasar (diksar) dan masih akan tingkatan pendidikan bagi menwa berikutnya,” kata dia.

Menurut jenderal bintang satu itu, selama menjalani pendidikan, ratusan menwa akan digembleng berbagai macam materi latihan bela Negara. Seperti long march, HTF, menembak, caraka malam dan dasar intelejen. Mereka juga akan dibekali ilmu peta dan kompas serta taktik-taktik bertempur. Semua materi yang diberikan tersebut diperlukan untuk menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme dan patriotisme rasa kecintaan terharap Tanah Air Indonesia.

“Menwa sebagai salah satu tenaga cadangan memang memerlukan pendidikan bertempur. Selain suatu saat bias dibutuhkan, dengan pembekalan-pembekalan ilmu yang diberikan kepada mereka diharapkan bisa berguna dalam kehidupan kebangsaan sebagai generasi penerus bangsa yang merupakan sebagai komponen bangsa,” tandas Danrem.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia