Kemenhan Dapat Hibah Fasilitas dari Tiongkok untuk Belajar Bahasa Mandarin
Rabu, 18 Februari 2015detikNews – Jakarta, Pemerintah Tiongkok melalui Kementerian Pertahanan memberikan fasilitas laboratorium pendidikan bahasa Mandarin kepada Kementerian Pertahanan Indonesia. Hibah fasilitas ini bertujuan agar prajurit TNI bisa fasih bahasa Mandarin.
Kementerian Pertahanan RI diwakili oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemenhan Mayjen TNI Hartind Asrin. Dia menekankan hibah fasilitas ini menandakan kerjasama antara dua negara yang semakin erat di bidang militer.
Bantuan hibah untuk fasilitas pembelajaran Bahasa Mandari ini cukup lengkap. Ada 16 perangkat komputer yang lengkap dengan satu layar besar multimedia dalam satu ruang kelas. Satu ruang kelas lain terdapat 16 perangkat untuk pembelajaran langsung Bahasa Mandarin.
Para siswa yang belajar merupakan perwira menengah dari TNI AL, AD, dan AU. Siswa berjumlah 12 orang ini akan mendapat instruktur pengajar Bahasa Mandarin dari perwira TNI yang sudah fasih. Setiap bulan sekali, instruktur pengajar dari Tiongkok akan memberikan pelatihan langsung.
Selain fasilitas teknologi, bantuan hibah ini juga memberikan berbagai buku lengkap teknis belajar Bahasa Mandarin yang tersedia di perpustakaan.
“Mengingat kerjasama begitu bagus dari tahun ke tahun semoga dengan bantuan hibah ini semakin meningkat hubungan kita di bidang militer,” kata Hartind di Gedung Pusdiklat Bahasa Kemhan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (13/2/2015).
Dia menambahkan pentingnya pembelajaran Bahasa Mandarin mengingat Indonesia sering membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Tiongkok. Dengan Bahasa Mandarin, maka prajurit TNI terutama perwira yang menjadi teknisi alutsista bisa paham.
“Kita kalau di Tiongkok sering pakai Bahasa Inggris. Kalau perwira bisa pakai bahasa China jadi lebih mempererat hubungan dua negara ke depan,” tutur jenderal TNI bintang dua itu.
Adapun Kementerian Pertahanan Tiongkok diwakili Atase Pertahanan Tiongkok di Jakarta, Senior Kolonel Lu Dali. Lu menyebut pemberian hibah ini diharapkan bisa meningkatkan dan memberikan dorongan kepada prajurit TNI untuk memahami Bahasa Mandarin.
Selain itu, tujuan utama agar lebih memperkuat hubungan kerjasama militer antara dua negara. “Kami juga mendukung mendorong agar perwira di Indonesia gemar Bahasa Mandarin. Saya yakin fasilitas hibah untuk laboratorium Bahasa Mandarin ini akan bermanfaat banyak. Berkontribusi prioritas untuk kerjasama persahabatan dua negara di bidang militer,” sebut Lu.
Dia menegaskan pihaknya dari perwira tentara Tiongkok juga akan melakukan hal yang sama untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Hal ini sudah dilakukan dengan mengirim langsung perwira militer Tiongkok ke Indonesia.
“Kami akan mengadakan saling kunjungan yang lebih sering terutama tahun ini buat kedua negara. Ini bagus untuk hubungan antara kedua negara, kami akan meningkatkan pendidikan Bahasa Indonesia,” sebutnya.
.
Tiongkok Hibahkan Laboratorium Bahasa Mandarin untuk Indonesia
Jakarta – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memberikan bantuan hibah berupa fasilitas dan laboratorium pendidikan Bahasa Mandarin kepada pemerintah Indonesia. Hibah diserahkan atase pertahanan RRT di Jakarta, Senior Kolonel Lu Dali dan diterima Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Hartind Asrin.
Upacara penyerahan hibah dilakukan di Gedung Pusdiklat Bahasa Kemhan, Jalan Jati, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (13/2) pagi.
Dali mengemukakan, hibah tersebut diberikan sebagai perkembangan kerja sama militer kedua negara. Hibah juga untuk meningkatkan kerja sama dan peningkatan penggunaan bahasa antar dua negara.
Sementara Hartind menjelaskan, laboratorium akan dipergunakan untuk pendidikan para perwira, agar bisa memakai Bahasa Mandarin. Laboratorium dinilai sangat penting, karena banyak alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI yang berasal dari Tiongkok.
Diharapkan para perwira, terutama para teknisi bisa berbahasa Mandarin agar mengetahui produk yang ada. Dengan demikian jika terjadi kerusakan atau kesulitan dalam penggunannya, bisa langsung diketahui.
“Pemberian hibah ini juga untuk peningkatan kerja sama. Ke depan, kita harapkan tidak ada lagi hambatan komunikasi,” ujarnya.
Dia menegaskan pemberian hibah itu sebagai tindak lanjut atas memorandum of understanding (MoU) yang dibuat pemerintah Indonesia dengan RRT, Juli 2014. Saat itu, ada utusan dari pemerintah RRT yang meninjau Pusdiklat Bahasa Kemhan dan didapati belum ada laboratorium Bahasa Mandarin. Atas hal tersebut disepakati untuk memberikan hibah khusus kepada tentara.
Penulis: Robert Wardhy/FAB
Sumber : Suara Pembaruan