TRANSLATE

Menteri Desa: Penguatan Desa Perbatasan, Perkokoh NKRI

Selasa, 17 Februari 2015

Menteri Desa: Penguatan Desa Perbatasan, Perkokoh NKRI

Jakarta – Pembangunan desa di wilayah perbatasan akan menjadi prioritas. Pembangunan desa di wilayah perbatasan, akan diselaraskan dengan program transmigrasi untuk mempercepat laju pertumbuhan di daerah perbatasan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, pihaknya akan menyelaraskan program pemberdayaan masyarakat desa dengan program transmigrasi untuk memperkuat desa perbatasan yang selama ini masih mengalami ketertinggalan.

“Nanti bisa saja, kita akan buka kawasan transmigrasi di wilayah perbatasan. Dengan begitu, Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah perbatasan akan bisa dimaksimalkan untuk pemberdayaan masyarakat,” ujar Marwan, di Jakarta, Sabtu (14/2).

Transmigrasi di daerah perbatasan, lanjut Marwan, bisa saja diberikan kepada keluarga TNI yang selama ini mempunyai tugas di daerah perbatasan.

“Program transmigrasi untuk penguatan SDM desa di perbatasan, bisa saja nanti dimanfaatkan oleh para keluarga TNI yang selama ini bertugas menjaga perbatasan,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Marwan, harus ada kerja sama lintas kementerian untuk membangun infrastruktur desa daerah perbatasan darat, untuk mempercepat laju pertumbuhan masyarakat.

“Kita nanti akan berkerjasama dengan beberapa kementerian untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, agar laju pertumbuhan ekonomi bisa berjalan dan tidak tertinggal jauh dengan negara tetangga,” katanya.

Paradigma pembangunan desa daerah perbatasan memang harus mengalami perubahan. Menurut Marwan, Desa didaerah perbatasan harus menjadi pintu terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dengan memberdayakan masyarakat desa di perbatasan, secara tidak langsung juga akan memperkokoh NKRI,” ujar Marwan.

Untuk diketahui, perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat provinsi, dan 15 kabupaten/kota yang memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Di Kalimantan terdat batas sepanjang 2004 km, di Papua 700 km dan Timor Leste mempunyai garis sepanjang 300 km.

Penulis: Firman Qusnulyakin/FQ

Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/

.
Menteri Marwan Sarankan Keluarga TNI Transmigrasi ke Perbatasan

JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, pihaknya akan menyelaraskan program pemberdayaan masyarakat desa dengan program transmigrasi. Hal itu dilakukan untuk memperkuat desa perbatasan yang selama ini masih mengalami ketertinggalan.

?”Nanti bisa saja, kami akan buka kawasan transmigrasi di wilayah perbatasan. Dengan begitu, sumber daya manusia (SDM) di wilayah perbatasan akan bisa dimaksimalkan untuk pemberdayaan masyarakat,” terang Marwan, Sabtu (14/2).

Menurut Marwan, transmigrasi di daerah perbatasan juga bisa diberikan kepada keluarga TNI. Pasalnya, selama ini banyak TNI yang mengemban tugas di daerah perbatasan.

“Program transmigrasi untuk penguatan SDM desa di perbatasan, bisa saja nanti dimanfaatkan oleh para keluarga TNI yang selama ini bertugas menjaga perbatasan,” tambah Marwan.

?Selain itu, guna membangun kawasan perbatasan, Marwan menilai juga harus ada kerja sama lintas kementerian. Langkah ini diperlukan guna memercepat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.

?”Kami nanti akan berkerja sama dengan beberapa kementerian untuk memercepat pembangunan infrastruktur, agar laju pertumbuhan ekonomi bisa berjalan dan tidak tertinggal jauh dengan negara tetangga,” tegas Marwan.

Sumber : http://www.jpnn.com/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia