Pasukan TNI Ditarik, Basarnas Pastikan Pencarian Korban AirAsia Terus Dilanjutkan
Kamis, 29 Januari 2015JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo memastikan proses pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 akan terus dilanjutkan meski pasukan TNI telah ditarik dari lokasi pencarian pesawat.
Soelistyo mengatakan, penarikan unsur TNI dalam proses pencarian tidak akan melemahkan kekuatan Basarnas.
“Penarikan TNI dari mission area tidak ada hubungannya dari pemberhentian operasi pencarian. Selama saya sebagai Ketua Basarnas belum katakan pencarian ditutup, pencarian tetap berlanjut,” ujar Soelistyo dalam konferensi pers, di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).
Penarikan pasukan oleh TNI dari misi area sudah sesuai dengan skenario yang ada. Pada tanggal 17 Januari 2015, ketika Soelistyo datang ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah ditetapkan opsi bahwa unsur TNI melakukan tugas pencarian, evakuasi, sekaligus pengangkatan badan pesawat jika diperlukan.
Terhitung sejak 17 Januari hingga kemarin, kata Soelistyo, unsur TNI telah berhasil menemukan 17 korban.
Namun, dalam dua hari terakhir, unsur TNI tidak berhasil menambah temuan korban, terlebih setelah diketahui bahwa di dalam badan pesawat tidak ditemukan adanya korban yang terjebak. (Baca: Hari Ke-29, Sudah 70 Jenazah Ditemukan)
“Evaluasi unsur-unsur TNI sampai dua hari terakhir tidak menemukan korban, kondisi badan pesawat yang demikian, dan di badan pesawat tidak ditemukan jenazah, maka unsur TNI ditarik untuk kemudian dilakukan konsolidasi,” ucap Soelistyo.
.
Personel TNI Ditarik, Basarnas Tegaskan Evakuasi Tetap Berlanjut
JAKARTA, TRIBUN — Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo memastikan proses pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 akan terus dilanjutkan meski pasukan TNI telah ditarik dari lokasi pencarian pesawat.
Soelistyo mengatakan, penarikan unsur TNI dalam proses pencarian tidak akan melemahkan kekuatan Basarnas.
“Penarikan TNI dari mission area tidak ada hubungannya dari pemberhentian operasi pencarian. Selama saya sebagai Ketua Basarnas belum katakan pencarian ditutup, pencarian tetap berlanjut,” ujar Soelistyo dalam konferensi pers, di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).
Penarikan pasukan oleh TNI dari misi area sudah sesuai dengan skenario yang ada. Pada tanggal 17 Januari 2015, ketika Soelistyo datang ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah ditetapkan opsi bahwa unsur TNI melakukan tugas pencarian, evakuasi, sekaligus pengangkatan badan pesawat jika diperlukan.
Terhitung sejak 17 Januari hingga kemarin, kata Soelistyo, unsur TNI telah berhasil menemukan 17 korban.
Namun, dalam dua hari terakhir, unsur TNI tidak berhasil menambah temuan korban, terlebih setelah diketahui bahwa di dalam badan pesawat tidak ditemukan adanya korban yang terjebak.
“Evaluasi unsur-unsur TNI sampai dua hari terakhir tidak menemukan korban, kondisi badan pesawat yang demikian, dan di badan pesawat tidak ditemukan jenazah, maka unsur TNI ditarik untuk kemudian dilakukan konsolidasi,” ucap Soelistyo.
.
Pencarian AirAsia Dilanjutkan, Unsur TNI Ditarik dari Tim SAR
Liputan6.com, Jakarta – Pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 tetap dilanjutkan. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, meski pencarian dilanjutkan, unsur TNI ditarik dari operasi pencarian.
Bambang menjelaskan, penarikan unsur TNI dilatari belum terangkatnya badan pesawat dari dasar laut. Dengan penarikan ini, seluruh unsur TNI tidak dilibatkan lagi dalam operasi pencarian jenazah korban maupun pengangkatan badan pesawat AirAsia. Karena itu pula, sekarang sebutan untuk tim pencari berubah menjadi Tim SAR saja, bukan lagi Tim SAR Gabungan seperti sebelumnya.
“Kita berikan kesempatan TNI untuk angkat badan pesawat. Dengan kondisi bahwa unsur TNI telah melaksanakan sesuai skenario kita atas koordinasi saya, telah berusaha angkat badan, tapi belum berhasil,” kata Bambang di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).
Bambang menjelaskan, sejak Sabtu 17 Januari 2015 dirinya sudah berada di Posko Utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun. Di mana dia berkoordinasi dengan TNI untuk fokus pada evakuasi badan pesawat.
“Sebelumnya sejak tanggal 17 Januari saya berada di Pangkalan Bun. Saya melakukan update dengan unsur TNI untuk melaksanakan tugas dan mepimpin operasi. Ini dilakukan pada 9 koordinat pencarian dari badan pesawat,” kata Bambang.