Panglima TNI: Kekuatan Pemimpin Ada Pada Anak Buah
Rabu, 28 Januari 2015Surabaya – Panglima TNI Moeldoko mengemukakan kekuatan seorang Panglima TNI berada di anak buah, bukan pada kekuasaan yang dimilikinya. Jika panglima tidak mampu merangkul dan mengayomi anak buah, pemimpin tidak bisa bekerja efektif karena bisa saja anak buah mogok bekerja.
Sebaliknya jika panglima atau pemimpin hadir di tengah-tengah anak buah, mereka dengan senang hati dan sukarela membantu pemimpinnya.
“Seorang pemimpin harus mampu merangkul kekuatan tersebut agar soliditas TNI tetap terjaga demi tegak dan utuhnya NKRI,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoo saat memberikan pengarahan dihadapan 375 peserta Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AL tahun 2015 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/1).
Ia mengatakan ada bermacam ragam gaya kepemimpinan. Namun yang paling efektif adalah gaya kepemimpinan demokratif. Ciri-cirinya adalah terpusat pada anak buah (employee center), kepemimpinan dengan kesederajatan (Equilibrium), dan kepemimpinan konsultatif atau partisipatif.
Ciri lainnya adalah dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi serta kebutuhan bawahan yang dipimpinnya secara relatif.
“Pemimpin yang hebat tumbuh bukan karena menegakkan peraturan yang keras, melainkan menebarkan pikiran dan semangat yang mengilhami pengikutnya untuk lebih baik,” tuturnya.
Sebelum memberikan pengarahan kepada peserta Apel Dansat TNI AL tahun 2015, Panglima TNI menyempatkan diri melakukan kunjungan kebeberapa tempat seperti PT. PAL dan Resimen Kavaleri-1 (Menkav-1) Marinir Trian Soepraptono di Ujung Surabaya.
Panglima TNI juga melakukan pengecekan secara langsung kondisi material tempur di Garase Ranpur Menkav-1 Mar.
Penulis: Robertus Wardhy/YUD
Sumber : Suara Pembaruan
.
Panglima TNI Akui Kirim Pasukan Amankan Gedung KPK
JAKARTA, KOMPAS.com- Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko mengakui pihaknya sempat mengamankan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah terjadi disharmonisasi KPK-Polri.
“Waktu itu Pak Abraham Samad (Ketua KPK) yang minta ke saya, lalu saya kirim satu peleton,” katanya setelah menyampaikan materi pada Apel Komandan Satuan (AKS) di Grha Samudera Bumimoro (GSB) Surabaya, Selasa (27/1/2015).
Namun, keberadaan personel TNI di Gedung KPK itu tidak berlangsung lama. “TNI tidak bersikap, itu persoalan hukum. Situasi seperti itu ada yang menangani,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menelpon langsung Panglima TNI Jendral Moeldoko untuk meminta bantuan pengamanan. Permintaan ini dilakukan setelah Bareskrim Polri memutuskan menahan Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto, Jumat (23/1/2015).
Deputi bidang pencegahan KPK Johan Budi membenarkan soal adanya pengamanan tambahan di luar kepolisian itu. “Jadi memang benar KPK di-backupoleh tim pengamanan yang jumlahnya cukup banyak di luar Polri,” kata Johan melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (23/1/2015), jelang tengah malam. (Baca: Samad Telepon Moeldoko Minta Bantuan Pengamanan dari TNI)
Informasi yang dihimpun, pengamanan tambahan ini diturunkan karena beredar informasi di internal KPK bahwa Bareskrim akan melakukan penggeledahan di ruang kerja Bambang. Nantinya, ada tiga pasukan elit TNI dari tiga matra yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan terhadap Gedung KPK. Tiga pasukan elit itu, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopasus) TNI Angkatan Darat, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI Angkatan Laut, dan Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI Angkatan Udara.
Ditanya prajurit soal bentrokan TNI-Polri
Dalam forum AKS yang diikuti 541 pamen-pati TNI AL di Surabaya pada 26-28 Januari, sejumlah personel TNI Angkatan Laut menanyakan tentang bentrokan TNI-Polri yang kerap terjadi.
“Soal itu, ya (benar), tapi hanya terjadi pada level bawah, bukan atasan. Bentrokan juga lebih dikarenakan urusan perut, karena itu harus disikapi secara bijak (oleh komandan),” katanya.
.
Panglima TNI Akui Sempat Amankan Gedung KPK
[SURABAYA] Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko mengakui pihaknya sempat mengamankan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah terjadi disharmonisasi KPK-Polri.
“Waktu itu Pak Abraham Samad (Ketua KPK) yang minta ke saya, lalu saya kirim satu peleton,” katanya setelah menyampaikan materi pada Apel Komandan Satuan (AKS) di Grha Samudera Bumimoro (GSB) Surabaya, Selasa (27/1).
Namun, keberadaan personel TNI di Gedung KPK itu tidak berlangsung lama. “TNI tidak bersikap, itu persoalan hukum. Situasi seperti itu ada yang menangani,” katanya.
Dalam forum AKS yang diikuti 541 pamen-pati TNI AL di Surabaya pada 26-28 Januari itu, sejumlah personel TNI Angkatan Laut menanyakan tentang bentrokan TNI-Polri yang kerap terjadi.
“Soal itu, ya (benar), tapi hanya terjadi pada level bawah, bukan atasan. Bentrokan juga lebih dikarenakan urusan perut karena itu harus disikapi secara bijak (oleh komandan),” katanya.
Setelah menghadiri acara itu, Panglima TNI beserta rombongan dari Mabes TNI mengunjungi “Sarang Pasukan Roda Rantai” Resimen Kavaleri-1 Marinir Trian Soepraptono Semarung, Ujung, Surabaya.
Pada kunjungan itu, Panglima TNI diterima langsung oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A.Faridz Washington, yang didampingi oleh Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang.
Tampak hadir pula, Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi, Asops Kormar Kolonel Marinir Hasanudin, dan Komandan Resimen Kavaleri-1 Mar Kolonel Marinir Herkulanus HS.
Selain itu juga hadir Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, Kasgartap III Surabaya Brigjen TNI (Mar) R.Gatot Suprapto, dan para pejabat teras di jajaran TNI lainnya.
Mengawali kunjungan itu, Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir Kolonel Marinir Herkulanus HS menyampaikan paparan situasi dan kondisi Satuan Menkav-1 Mar yang merupakan salah satu satuan tempur Korps Marinir.
“Kami memiliki beberapa kendaraan tempur, meliputi Batalyon Tankfib-1 Mar yang berkedudukan di Karang Pilang dengan unit tempur BMP 3F, PT 76(M), PT 76, AMX 10 PAC dan Tank Recovery,” katanya.
Selain itu, Batalyon Ranratfib-1 Mar yang bertempat di Trian Soepraptono Semarung Ujung Surabaya dengan material tempur BTR 50 P, BTR 50P (M), AMX 10P dan AMX 10P (M) Batalyon Kapa-1 Mar dengan Material Tempur KAPA 61 dan PTS.
Setelah itu, Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko didampingi para perwira staf Mabes TNI dan Komandan Korps Marinir melihat langsung kondisi material tempur di Garase Ranpur Menkav-1 Mar.
Sumber : http://sp.beritasatu.com/