Senjata dan Bahan Peledak untuk Film Jenderal Soedirman Difasilitasi TNI AD
Rabu, 21 Januari 2015TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Siapa yang tidak kenal dengan pahlawan nasional yang namanya dijadikan jalan di pusat kota Jakarta. Dia adalah Jenderal Soedirman, panglima besar yang memimpin perang Gerilya menghadapi Agresi Militer Belanda II dan tercatat di dunia sebagai perang gerilya paling berhasil.
“Kisah perjuangan bapak Jendral Soedirman itulah yang nantinya angkat menjadi film layar lebar. Karena beliau merupakan tokoh yang menanamkan banyak nilai hingga saat ini,” terang sutradara film ‘Jenderal Soedirman’ Viva Westi, saat ditemui di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015).
Menurut Viva, film biografi Jendral Soedirman ini dibuat, lantaran animo masyarakat terhadap film sejarah mulai tampak. Karakter dan nilai-nilai ini pun, dipandangan sangat relevan pada kehidupan perkembangan negara saat ini.
Film yang diproduksi Padma Picture ini rencananya akan akan dirilis pada bulan Agustus 2015 mendatang, atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 tahun.
Viva mengungkapkan, jika film ini banyak melibatkan banyak pihak, salah satunya dari pasukan Markas Besar TNI Angkatan Darat. “Mulai dari senjata, personil, bahan peledak, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tentara, itu difasilitasi dari Mabes TNI AD,” ungkapnya.
Film berdurasi sekitar dua jam itu, diperankan sejumlah pemain terkemuka seperti Adipati Dolken (Jendral Soedirman), Mathias Muchus (Tan Malaka), Lukman Sardi (Yusuf Ronodipuro), Ibnu Jamil (Kapten Tjokropanolo), Nugie (Bung Hatta) dan Baim Wong (Bung Karno).
.
Kisah Jenderal Soedirman Diangkat ke Layar Lebar
JAKARTA – Film biografi senantiasa menarik disimak. Setelah film Soekarno dan sejumlah tokoh terkenal di Indonesia lainnya, kini giliran kisah Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman yang diangkat ke layar lebar.
Film Jenderal Soedirman ini dibesut sutradara Viva Westi. Yang menarik, film ini didukung penuh oleh TNI Angkatan Darat (AD).
“Butuh waktu delapan sampai sepuluh bulan. Kita dibantu dari Mabes Angkatan Darat. Mereka kasih ahli sejarah. Setiap skenario selesai kita kirim ke sana dan disetujui disana. Tujuannya agar memastikan tidak ada yang salah,” ujar Viva saat konferensi pers film Jenderal Soedirman di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015).
Viva mengaku, film Jenderal Soedirman mendapatkan dukungan besar dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Markas Besar TNI AD, Yayasan Kartika Eka Paksi dan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD). “Dari cara bagaimana mereka memegang senjata dan bersikap nggak boleh salah. Tempat latihan TNI sama alat kaya bahan peledak kita di dukung TNI AD,” papar dia.
Menurut Executive Producer Jenderal Soedirman Letjen TNI (purn) Kiki Syahnarki, film ini dibuat karena nilai, sejarah dan semangat Jenderal Soedirman yang bisa menginspirasi rakyat Indonesia. “Kehadiran sosok Jenderal Soedirman dianggap relevan dengan prilaku kebangsaan saat ini yang sering dinilai kehilangan jati diri,” ujar Kiki.
Film ini mengangkat kisah perjuangan gerilya Jenderal Soedirman pascakemerdekaan Indonesia pada 1945 sampai 1949. Pada masa itu, sebagai panglima besar TNI, dia harus berjuang melawan agresi militer Belanda sementara Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan. Kondisi ini otomatis membuat pemerintahan Indonesia lumpuh.
Di saat itulah, Jenderal Soedirman menjadi pemimpin pemerintahan darurat militer bersama Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Dalam kondisi sakit, dia tak kenal menyerah memimpin pasukan TNI untuk melakukan gerilya melawan Belanda.
Aktor Adipati Dolken mendapatkan kesempatan memerankan Jenderal Soedirman di film ini. Sementara, Baim Wong memerankan Presiden Soekarno, Lukman Sardi sebagai Yusuf Ronodipuro, Nugie sebagai Hatta, Mathias Muchus menjadi Tan Malaka dan Ibnu Jamil sebagai Kapten Nolly.
Rencananya film ini akan tayang di bulan Agustus 2015 dan menjadi kado 70 tahun kemerdekaan Indonesia.
Sumber : http://lifestyle.sindonews.com/