TRANSLATE

Di Entikong, Jokowi Berjanji Bangun Perbatasan

Rabu, 21 Januari 2015

Di Entikong, Jokowi Berjanji Bangun Perbatasan

TEMPO.CO, Pontianak – Presiden Joko Widodo akan membangun perbatasan Indonesia, di mulai dari Entikong, Kalimantan Barat. “Perbatasan akan dibangun mulai dari Entikong ini. Tahun ini kita akan mengubah total kawasan perbatasan,” katanya seusai peresmian Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Selasa, 20 Januari 2015. Pemerintah mengalokasikan dana Rp 1 triliun lebih untuk pembangunan perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Secara khusus, kata dia, akan dibangun dry port di kawasan tersebut beserta sarana pendukungnya. Dengan dibangunnya dry port atau in land port, maka akan memudahkan kegiatan ekspor-impor. Tak hanya itu, jalan-jalan juga akan diperbesar. “Jalannya bukan hanya gede, tapi gede banget,” katanya.

Pembangunan kawasan perbatasan ini, kata Jokowi sebagai etalase, untuk membuktikan kepada negara lain bahwa Indonesia mampu membenahi perbatasan. Jalan-jalan nasional akan menjadi prioritas untuk dibenahi.

Gubernur Kalbar Cornelis menambahkan, pemerintah daerah mengharapkan pembangunan perbatasan yang terintegritas satu sama lain. “Selama ini aturan-aturan belum sinkron. Masing-masing berada di kementerian yang berbeda,” kata Cornelis. Sehingga, anggaran untuk masing-masing sektor pun masih terpisah.

Cornelis mengharapkan agar pengelolaan perbatasan berada di bawah Presiden langsung. Sehingga memudahkan untuk berkoordinasi dalam satu perencanaan yang menyeluruh.

Besok Jokowi akan berkunjung ke tiga titik perbatasan Kalimantan Barat. Perbatasan yang dikunjungi adalah Paloh di Kabupaten Sambas, Entikong di Kabupaten Sanggau, dan Badau di Kabupaten Kapuas Hulu.

Kecamatan Entikong yang disebut-sebut sebagai titik awal pembangunan perbatasan Indonesia, berjarak sepuluh jam perjalanan dari Kota Pontianak. Entikong adalah kecamatan yang menghubungkan Indonesia dengan distrik Tebedu, negara bagian Sarawak, Malaysia. Jaraknya 314 km, namun terdapat beberapa bagian ruas jalan yang rusak berat.

.
Kondisi perbatasan RI-Malaysia buruk, Jokowi blusukan ke Entikong

Merdeka.com – Presiden Joko Widodo kembali melakukan aktivitas blusukannya ke daerah-daerah. Kali ini Presiden ditemani Ibu Negara akan mengunjungi Pontianak, Kalimantan Barat.

Di sana, Presiden akan ke daerah perbatasan paling barat Indonesia dengan Malaysia, yakni Entikong.

“Perbatasan Kalimantan Utara, Timor Leste, sekarang giliran perbatasan di Kalimantan Barat, jadi memang ada di Pontianak dan Entikong,” ujar Menteri Sekretaris Negara, Pratikno di Istana Negara, Selasa (20/1).

Menurut Pratikno, wilayah perbatasan negara Indonesia menjadi perhatian Presiden. Sebab, wilayah perbatasan biasanya memiliki kondisi yang belum stabil.

“Agenda utamanya untuk perbatasan, seperti yang kita lihat bahwa perbatasan kita dengan negara lain itu kondisinya cukup memprihatinkan jadi kalau bergerak ke Malaysia, kondisi kita jauh lebih buruk. Bahkan perbatasan kita dengan Timor Leste, perbatasan kita lebih buruk. Maka ini komitmen kita, kepada rakyat dan bangsa maka pemerintah memberikan perhatian serius pada wilayah perbatasan,” ujarnya.

.
JALAN DI PERBATASAN, Sudah Terisolasi Rusak Pula

Bisnis.com, JAKARTA – Tidak salah jika pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo ingin fokus memperbaiki infrastruktur di wilayah perbatasan karena kondisinya cukup memprihatinkan. Misalnya, di Entikong, Kalimantan Barat.’

Kondisi infrastruktur di Entikong yang tertinggal dibandingkan dengan negara tetangganya yaitu Malaysia membuat Presiden Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, gerah dan mulai menggalakkan program peningkatan infrastruktur di wilayah perbatasan.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com di lapangan, jalan akses menuju kawasan perbatasan di Entikong yang berbatasan langsung dengan Tebedu, Malaysia mengalami kerusakan yang cukup parah.

Khususnya untuk jalan membentang dari Simpang Ampar hingga Sosok di Kabupaten Sanggau sepanjang 30 km mengalami kerusakan cukup parah, berlubang dan bergelombang.

Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses strategis yang sering dilewati oleh kendaraan besar pengangkut hasil perkebunan sawit dan bus-bus komersial lintas negara menuju Malaysia dan Brunei. Untuk menempuh perjalanan dari Kota Pontianak hingga Entikong dengan jarak 250 km dibutuhkan waktu hingga enam jam perjalanan.

Kasatker Fisik Jalan Nasional Wilayah Kalbar, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Tirto Nadi mengatakan kondisi jalan di daerah tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah karena kurang adanya perhatian dari pemerintah sebelumnya untuk membangun jalan perbatasan.

“Jalan akses ke perbatasan yang rusak itu memang terakhir kali ada penanganan pada 1991. Sejak saat itu, belum ada penanganan lagi,” ujarnya di Entikong, Kamis (15/1).

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto mengatakan pihaknya biasanya hanya mendapat anggaran Rp350 miliar per tahun untuk penanganan jalan perbatasan.

Namun, di era kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah menambah jumlah anggaran mencapai Rp2,7 triliun pada tahun ini. “Ini kemajuan yang sangat baik, kami optimistis kondisi jalan-jalan akses menuju perbatasan maupun jalan di perbatasannya bisa lebih baik dan tidak kalah dengan Malaysia,” ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan kebijakan pemerintah dilakukan sebagai upaya untuk memeratakan pertumbuhan ekonomi, pengembangan kawasan, dan peningkatan keamanan nasional.

“Presiden Joko Widodo ingin agar infrastruktur Indonesia di lokasi perbatasan tidak kalah tertinggal dengan negara-negara tetangganya,” katanya ketika melakukan kunjungan kerja ke wilayah perbatasan yang terletak di Kalbar.

SECARA SERENTAK

Program penanganan kawasan perbatasan yang pengerjaannya akan dimulai secara serentak pada tahun ini membutuhkan anggaran Rp2 triliun untuk penanganan jalan, dan Rp700 miliar untuk pengembangan kawasan perbatasan.

Adapun, proses lelang konstruksi untuk proyek pembangunan jalan perbatasan tersebut ditargetkan sudah harus dilaksanakan selambatlambatnya pada Maret 2015.

Dia mengungkapkan penanganan kawasan perbatasan yang ditangani nantinya akan terkonsentrasi pada tiga titik lokasi yaitu Kalimantan, Papua dan NTT. “Pulau Kalimantan dapat anggaran paling besar, khususnya untuk Kalimantan Barat yang memiliki jalan terpanjang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan untuk pembangunan jalan perbatasan di wilayah Kalbar, proses pengerjaannya akan terbagi menjadi tiga titik lokasi yaitu kawasan Aruk, Entikong, dan Nanga Badau.

Pengerjaannya akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pembangunan jalan akses menuju perbatasan sepanjang 228,6 km dan pembangunan jalan paralel di sepanjang wilayah perbatasan 1.583 km.

“Pemerintah tidak hanya akan membangun jalan perbatasan, tetapi kami juga akan mengembangkan kawasan tersebut dengan membangun permukiman,” ujarnya.

Dalam melaksanakan pembangunan permukiman di kawasan tersebut, Menteri PU-Pera akan menugaskan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk membangun permukiman layak dan akses air minum, serta sanitasi bagi masyarakat Adapun, untuk melaksanakan pembangunannyapemerintah akan mengeluarkan anggaran Rp700 miliar.

Gubernur Kalbar Cornellis mengatakan pihaknya akan membantupemerintah pusat dalam prosespembebasan lahan. Dia optimistis proses pembebasan lahan dapat diselesaikan dalam kurun waktu 2 bulan.

“Percepatan pengadaan lahan ini merupakan bentuk dukungan daerah kepada pusat, khususnya untuk program-program pemerataan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Kita berharap dengan kucurandana dan perhatian dari pemerintahpusat, kehidupan saudara-saudara kita di wilayah perbatasan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

.
Jokowi Blusukan ke Perbatasan Kalimantan-Malaysia

JAKARTA, Jaringnews.com – Presiden Joko Widodo akan blusukan ke perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia. Ini adalah kunjungn pertama Jokowi ke Kalbar dan yang kedua ke kawasan perbatasan.

Jokowi berangkat ke sana dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Selasa (20/1) pagi bersama Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri. Di sana Jokowi akan melakukan peresmian Masjid Raya Mujahidin di Pontianak.

Di sana juga, Jokowi akan melakukan pencanangan pembangunan Jaringan Irigasi Feroseme di Kabupaten Landak.

Untuk mengamankan kunjungan itu, Polri dan TNI akan mengerahkan 1.800 personel. Mereka akan diisebar ke Kota Pontianak, Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya, Sanggau. Termasuk di perbatasan Entikong, Sambas dan Kapuas Hulu.

Kunjungan itu didasari karena perbatasan Entikong berkondisi yang belum stabil. Perbatasan itu akan dimajukan dari sisi perekonomian dan keamanan.

.
Bangun Entikong Kementerian Pekerjaan Umum Gelontorkan Rp 133 Miliar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU – Director of Sattlement Development Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Hadi Sucahyono, mengatakan akan segera melakukan pembangunan Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB), Entikong dan permukiman di kawasan tersebut. Kementerian bahkan juga akan membangun ibu kota kecamatan Sekayam pada Maret 2015.

“Insya Allah bulan maret tahun 2015 sudah mulai dibangun. Kalau pun tidak selesai selama satu tahun, kita punya anggaran ditahun 2016, ” katanya, Rabu (21/1/2015).

Lebih lanjut, ia mengatakan kisaran dana yang dikucurkan khusus pembangunan kawasan perbatasan Entikong dan sekitarnya termasuk kota Balai Karangan mencapai Rp 133 miliar.

Hari ini Presiden Jokowi dijadwalkan akan hadir di Entikong. Ia akan meninjau langsung Dry Port atau Pelabuhan Darat di Entikong. Jokowi yang sehari sebelumnya meresmikan Masjid Raya Mujahiddin di Kota Pontianak serta menyerahkan alat pertanian di Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.

.
Kunjungi Entikong, Jokowi Janji Perbaiki Kawasan Perbatasan

ENTIKONG, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan merehab Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) di Entikong, Kalimantan Barat (Kalbar). Menurut Jokowi, kondisi pos di perbatasan ini tidak mengenakkan. Hal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau PPLB Entikong yang merupakan pintu perbatasan darat pertama Indonesia, Rabu (21/1/2015).

Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Widodo dan Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto tampak kecewa melihat kondisi pos perbatasan tersebut.

“Saya dapat informasi tadi, memang sudah lebih dari 25 tahun enggak di apa-apain, bila dibandingkan dengan negara tetangga memang sangat jauh ketinggalan, “ kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, jika dilihat dari sisi pelayanan dan fisik gedung, kondisi PPLB Entikong sangat jauh dibandingkan negara tetangga. Pada tahun ini, kata Jokowi, pemerintah akan mulai membangun kawasan perbatasan Entikong dan wilayah perbatasan lain di Indonesia.

“Khusus PPLB Entikong, pembangunannya akan dimulai Maret mendatang,” kata Jokowi.

Pada Desember mendatang, lanjut Jokowi, ia akan kembali mengunjungi PPLB entikong untuk melihat perkembangan pembangunan yang sudah berjalan.

Dalam kunjungannya ini, Presiden juga berdialog dengan masyarakat setempat. Salah satu yang dikeluhkan masyarakat adalah kondisi jalan darat dari Entikong-Pontianak yang mengalami rusak berat.

Proyek jalan Trans Kalimantan

Selain ke Entikong, Presiden Jokowi dan rombongan juga mengunjungi proyek pembangunan jalan akses dan Jembatan Tayan yang berada di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

Jembatan Tayan menghubungkan Pulau Tayan dengan daerah Kecamatan Tayan dan Bisak. Sementara, sasaran akhir proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalbar pada tahun anggaran 2015 adalah selesainya jalan akses Sajingan–Aruk (11,6km), Balai Karangan– ntikong (19,2 km), dan Nanga Badau–Batas Serawak (3,8) km. Semua proyek ini merupakan akses menuju perbatasan Kalimantan Barat.

Presiden Jokowi meminta agar proyek ini dikawal dan diselesaikan tepat waktu.

“Ini wilayah perbatasan akan dijadikan etalase Indonesia,” ujarnya.

.
Kunjungi Entikong, Jokowi Janji Segera Bangun Pelabuhan Darat

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) wilayah Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Rabu (21/1/2015). Presiden menumpang heli Super Puma TNI Angkatan Udara.

Dalam kunjungan itu, Presiden yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto melihat secara langsung kondisi tapal batas Indonesia dengan wilayah negara Malaysia. Sejumlah agenda pembangunan akan direalisasikan oleh pemerintah tahun ini.

Dikutip dari website Setkab.go.id, Jokowi menyampaikan wilayah Entikong segera dibangun pelabuhan darat (dry port). Selain itu, pemerintah juga bakal melebarkan jalan yang menghubungkan Kuching Malaysia dengan Pontianak Kalimantan Barat.

Untuk mempermudah arus lalu lintas keluar masuk warga kedua negara, pemerintah membangun Wisma Indonesia tiga lantai di kawasan Entikong. Wisma Indonesia berfungsi untuk Bea Cukai, Perhubungan, dan Pertanian.

Director of Sattlement Development Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hadi Sucahyono mengatakan bangunan di wilayah pos lintas batas sudah banyak yang rusak sehingga fungsinya terganggu.

Pembangunan ini, menurut Hadi, terbagi dalam beberapa zona namun PPLB Entikong menjadi zona utama.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia