Pemerintah Gandeng TNI Sukseskan Program Swasembada Pangan
Jumat, 9 Januari 2015Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak serta TNI AD untuk mewujudkan program swasembada pangan. TNI AD menyiapkan seluruh kekuatan termasuk Babinsa di seluruh Indonesia guna mendukung program tersebut.
Mentan menjelaskan, ada beberapa permasalahan utama yang dihadapi Indonesia sehingga swasembada pangan tidak kunjung terwujud di Indonesia.
Dengan menyelesaikan masalah itu, swasembada pangan diharapkan dapat terjadi pada 3 tahun ke depan.
“Lima permasalahan itu adalah irigasi, benih, pupuk, alat mesin pertanian, dan penyuluhan. Jika itu dapat diselesaikan 3 tahun kita bisa swasembada pangan,” kata Amran di sela Rapim TNI AD, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Amran menuturkan, selama ini irigasi di seluruh Indonesia hanya terpenuhi 52 persen dengan luas 3,3 juta hektar. Belum menyangkut pupuk dan benih. Permasalahan ini diminta harus diselesaikan bersama stake holder lainnya.
“Alat mesin pertanian. Ada penurunan jumlah petani dari 31 juta 10 tahun terakhir tinggal 26 juta. Ini harus dengan cepat kita melangkah mengadakan alat mesin pertanian. Saya kira semua hal ini dipenuhi swasembada pangan 3 tahun kedepan bisa capai. Tidak impor lagi beras dari lagi. Pak KSAD minta bisa mengekspor,” ungkap dia.
Sedangkan, masalah penyuluhan Amran sangat mengandalkan babinsa di seluruh Indonesia. Para petani biasanya memiliki masalah soal pembinaan dan penyuluhan. Di sinilah Babinsa berperan.
“TNI melakukan pembinaan ke bawah seperti di Sulawesi Selatan. Babinsa se-Indonesia ada 50 ribu orang. Sekarang pertanian punya persoalan. Kalau babinsa bergerak semua selesai. Begitu seriusnya presiden untuk swasembada pangan dan menginstruksikan Kementan untuk akselerasi. Kita sudah siapkan Rp 600,9 triliun dari hasil pengalihan subsidi
BBM,” ujar Amran.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmatyo mengatakan, pihaknya mengikuti rencana yang sudah diatur oleh Kementerian Pertanian. TNI AD sudah menyiapkan personel dengan segala fungsinya.
“Pangdam tadi memaparkan bagaimana kelompok tani bagaimana. Nanti Mentan memberi keputusan berapa yang dibantu. Kami siapkan personel kami paling tidak jadi motivator. Sejak berdiri Indonesia tidak pernah ada swasembada pangan secara radikal seperti sekarang ini. Berapa traktor, pupuk, bibit, irigasi yang dibantu. Hal ini tidak mungkin tidak terjadi, bisa 2 tahun tercapai,” ujar Gatot.
.
Wujudkan Ketahanan Pangan, TNI Teken MoU dengan Kementerian Pertanian
JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI mendukung program pemerintah untuk membangun swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.
Oleh karena itu, TNI dan Kementerian Pertanian menandatangani nota kesepahaman demi mencapai target pemerintah tersebut. “Penandatanganan dilakukan karena perintah presiden tentang swasembada pangan tiga tahun ke depan. TNI AD mendukung agar swasembada pangan ini tercapai,” ujar Gatot di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1/2014).
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dihadiri oleh Panglima Kodam seluruh Provinsi dan Kepala Dinas Pertanian tingkat I. Gatot mengatakan, peran TNI untuk mendukung program swasembada pangan tiga tahun yaitu melakukan penyuluhan kepada para petani dan menunjang sarana pertanian seperti pengadaan traktor, subsidi pupuk, dan pengadaan bibit.
Gatot mengatakan, sekitar dua minggu lalu sejumlah personil TNI AD melakukan peninjauan di sektor pertanian ke Sulawesi Selatan. Menurut dia, sejak 2008 hasil produksi pangan di sana terus meningkat karena adanya kerjasama antara Gubernur Sulawesi Selatan dengan Kodam setempat.
Keberhasilan tersebut, kata Gatot, yang akan diterapkan TNI dan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun. “Menteri Pertanian lalu memberi keputusan, berapa yang mau dibantu kami siapkan personil untuk mendampingi nanti,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, seluruh pemangku kepentingan akan dilibatkan dalam kerjasama tersebut. Termasuk para petani, perusahaan penghasil pupuk, dan pemangku di sektor perkebunan. “Khusus TNI melakukan binaan ke bawah jajarannya seperti yang di Sulsel ke masyarakat,” kata Amran.
.
Kemendag Gandeng TNI Awasi Distribusi Pangan
JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjalin kerja sama mengawasi distribusi pangan.
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel menjelaskan, pihaknya bertemu dengan TNI untuk meningkatkan dan mengawasi distribusi komoditas pangan.
“Kerja sama TNI dalam rangka kedaulatan pangan, kalau mau jaga stabilitas saya bisa saja buka keran impor. Tapi, prinsip saya tidak begitu. Kita harus dorong petani lokal, tahun ini harus bisa diatasi segala masalahnya,” ujar Mendag di Gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Rachmat juga berujar ingin meningkatkan produksi cabai agar stabilitas harga selalu tercapai.
“Kita minta KSAD boleh tidak kalau ada lapangan kosong ditanamin cabai. Iya dong kan masalah cabai terus padahal tumbuhnya setahun empat kali,” jelasnya.
Selain itu, kata Mendag, harus dicari gudang pendistribusian lain di setiap daerah agar distribusi lancar.
“Bicara juga sama Bulog untuk cari gudang lain agar memantau distribusi lancar, penyaluran pupuk atau benih. Penyaluran antar pulau bisa pakai kapal Angkatan Laut kerja sama dengan KSAL,” pungkasnya.
Sumber : sindo