TNI Gelar Perayaan Natal Bersama Rakyat
Kamis, 8 Januari 2015SENTUL – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melaksanakan perayaan Natal 2014 di Gedung Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Metrotvnews.com, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar perayaan Natal bersama rakyat. Meski sudah lewat dua pekan, namun nuansa Natal masih terasa meriah dalam perayaan yang diselenggarakan oleh TNI ini.
Perayaan Natal ini sebagai wujud hadirnya TNI di tengah-tengah rakyat. Sehingga, diharapkan perayaan ini bisa mempererat kebersamaan antara TNI dan rakyat.
“Wujudkan cinta kasih dan harmoni bersama TNI, rakyat damai,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat memberikan sambutan di gedung Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Acara yang bertemakan “Natal bersama TNI dan Rakyat” ini digelar sejak pukul 09.00 WIB. Berbagai hiburan dari paduan suara meriahkan suasana perayaan Natal yang diikuti ribuan peserta ini. Selain itu, ada pula acara doa bersama yang dipimpin seorang pendeta dari atas panggung utama yang diikuti para peserta perayaan Natal.
Dalam perayaan Natal ini turut hadir pula oleh Panglima TNI beserta Kepala Staf Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkata Udara. Selain itu, acara ini pun turut diikuti sekitar 12 ribu personel yang terdiri dari TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), TNI Angkatan Udara (AU), Polri, PNS TNI & para Purnawirawan.
.
Moeldoko Rayakan Natal 2014 Bersama Ribuan Personel TNI
Acara Perayaan Natal tahun 2014 yang bertajuk “Bersama TNI Rakyat Damai” ini diikuti ribuan personel Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polri, Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNI se-Jabodetabek, serta para purnawirawan.
Seperti pantauan Sindonews, ribuan personel TNI dari tiga matra beserta tamu undangan telah memadati Gedung Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat. Lagu-lagu rohani dan pujian melantun memenuhi hall ini. Sukacita Natal sangat terasa di tempat ini.
Moeldoko tiba di lokasi sekitar pukul 10.39 WIB. Kedatangan orang nomor satu di tubuh TNI itu disambut oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo, dan Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya.
Sumber : sindonews.com
.
Panglima TNI : Wujudkan Cinta Kasih dan Harmoni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menghadiri perayaan Natal tahun 2014 bersama ribuan prajurit TNI baik TNI AD, TNI AL, dan TNI AU maupun personil dari Polri serta jemaat Kristiani se-Jabodetabek di Gedung Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Perayaan Natal tahun 2014 yang mengambil tema “Bersama TNI Rakyat Damai” ini, menurut Panglima TNI harus dimaknai dengan sesuatu hal yang positif tanpa membedakan suku, ras dan golongan.
“Kita yakini Natal memiliki pesan rohani yang kuat sehingga dapat meyakinkan dan memperbesar kejuangan kita dalam pengabdian,” ujarnya. Pesan Natal memiliki pesan spiritual tinggi dan rohani kuat, mengingatkan dan menyadarkan kita terhadap keimanan dan memperbesar kejuangan kita dan pengabdian pada masyarakat dan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menekankan bahwa perayaan Natal TNI dan rakyat lebih mengedepankan pesan damai dengan mewujudkan cinta kasih dan harmoni. Kita sebagai bangsa Indonesia yang majemuk dan beraneka ragam suku, budaya, bahasa dan agama tetapi sepanjang kita memiliki semangat yang kuat untuk mewujudkan rasa damai dan harmoni maka kita semuanya akan mendapatkan sesuatu yang nyaman dalam hidup ini.
“Bersama Rakyat TNI Damai dan Bersama TNI Rakyat Damai”, itu merupakan sebuah ungkapan hati prajurit-prajurit TNI, ungkap Panglima TNI.
Lebih lanjut Jenderal TNI Dr. Moeldoko berpesan bahwa kita jangan pernah lalai, berhenti menjaga persatuan dan kesatuan. Jika kita lalai jaga toleransi, kerukunan maka akan terjadi ketegangan, bahkan pertikaian dan konflik. Semangat Natal 2014 harus dijadikan sumber motivasi juang prajurit TNI dan rakyat dalam menjaga kedaulatan NKRI. Hal ini sesuai dengan realitas bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk yang tentunya sarat perbedaan.
Selain itu Panglima TNI juga mengajak seluruh komponen TNI-Polri agar siap menghadapi berbagai tantangan. Sebab, tidak hanya cukup dengan profesional, personel juga harus menjunjung etis, integritas, dan spiritual yang tinggi. “Dengan begitu, maka kita bisa lebih mawas diri dan bijaksana dalam bersikap sehingga bisa hindari sikap primitif yang bertentangan dengan sikap Illahiyah,” tegas Panglima TNI.
Mengakhiri amanatnya Panglima TNI mengimbau kepada para seluruh umat Kristiani di lingkungan TNI agar tidak hanya melengkapi kapasitas teknik tinggi dan ketangguhan emosi, namun juga harus memiliki nilai etis, lebih arif dan bijaksana. “Senantiasa bekerja dan melayani dengan hati. Bekerja profesional dan terukur dan menopang pencapaian tugas. Bangun integritas diri sebagai role model bagi lingkungan kerja.
.
Moeldoko minta TNI-Polri rukun & tak lalai jaga keamanan bangsa
Merdeka.com – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan ucapan Natal dan Tahun Baru kepada umat Kristiani seluruh Indonesia, terutama kepada pasukan TNI dan Polri yang merayakannya. Bagi Moeldoko, Natal memberikan pesan khusus bagi seluruh umat manusia dalam mengingatkan dan meningkatkan keimanan para pemeluknya.
“Pesan Natal memiliki pesan spiritual tinggi dan rohani kuat, mengingatkan dan menyadarkan kita terhadap keimanan dan memperbesar kejuangan kita dan pengabdian pada masyarakat dan bangsa,” ujar Moeldoko saat memberi sambutan Puncak Perayaan Natal TNI bersama masyarakat di SICC, Sentul, Bogor, Rabu (7/1).
Dengan semangat Natal tersebut, Moeldoko kembali mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga keamanan negeri dari perpecahan, baik antar pemeluk agama, atau suku bangsa.
“Semangat Natal 2014 harus dijadikan sumber motivasi juang TNI dan rakyat dalam menjaga kedaulatan NKRI. Adalah sebuah realitas bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk yang tentunya sarat perbedaan. Kita jangan pernah lalai, berhenti menjaga persatuan dan kesatuan. Jika kita lalai jaga toleransi, kerukunan maka akan terjadi ketegangan, bahkan pertikaian dan konflik,” lanjut mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.
Atas alasan itu, Moeldoko mengajak seluruh komponen TNI-Polri agar siap menghadapi berbagai tantangan. Sebab, tak hanya cukup profesional, personel juga harus menjunjung etis, integritas, dan spiritual tinggi.
“Dengan begitu, maka kita bisa lebih mawas diri dan bijaksana dalam bersikap sehingga bisa hindari sikap primitif yang bertentangan dengan sikap ilahiyah,” paparnya.
“Dengan integritas tinggi, seorang prajurit akan jadi role model lingkungan kerja dan hidupnya. Saya berharap agar umat Kristiani dapat mewartakan nilai-nilai kerajaan Allah. Bersama rakyat TNI damai. Bersama TNI, rakyat juga akan damai,” tutup dia.
.
Jenderal Moeldoko Minta Anggota TNI Hindari Sikap Primitif
Metrotvnews.com, Bogor: Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menginstruksikan seluruh prajurit TNI dapat menjaga kesatuan dan persatuan Republik Indonesia. Karena dengan persatuan itulah bakal tercipta rasa damai dan keharmonian yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia.
“Kita jangan lalai menjaga kesatuan dan persatuan. Kalau kita lalai menjaga harmoni dan cinta kasih, akan rawan terjadi konflik,” kata Moeldoko dalam sambutannya pada perayaan Natal TNI bersama Rakyat di gedung Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Maka itu, ia memerintahkan seluruh prajurit TNI agar menghindari sikap primitif yang bertentangan dengan nilai hilahiyah, guna mewujudkan jiwa seorang Prajurit TNI sejati.
“Seorang prajurit sejati tidak lengkap jika hanya profesional. Harus memiliki nilai-nilai etis, memiliki integritas dan memiliki moral. Dapat menghindari sikap primitif yang bertentangan dengan nilai hilahiyah,” pungkas dia.
Jika terbangun integritas kerja, Moeldoko yakin TNI dapat membangun kedamaian bersama rakyat khususnya dengan umat kristiani.”Bersama rakyat TNI damai, bersama TNI rakyat juga damai,” ucap dia.
Hari ini, Mabes TNI menggelar acara perayaan Natal bersama rakyat di gedung Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Acara yang bertemakan Natal bersama TNI dan Rakyat ini digelar sejak pukul 09.000 WIB, turut hadir pula Panglima TNI beserta Kepala Staf Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkata Udara.
Selain itu, acara ini pun turut diikuti sekitar 12 ribu personel yang terdiri dari TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), TNI Angkatan Udara (AU), Polri, PNS TNI & para Purnawirawan.
.
Panglima TNI: Kalau ISIS macam-macam saya akan tebas
Merdeka.com – Pemerintah Amerika Serikat mendeteksi adanya ancaman keamanan di Surabaya, Jawa Timur. Pemberitahuan tersebut membuat Australia menerbitkan travel warning dan meminta warganya agar waspada terhadap ancaman-ancaman yang bakal timbul.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta masyarakat, khususnya Kota Surabaya untuk waspada dan tetap tenang. Dia meminta agar rakyat menaruh kepercayaan penuh kepada aparat TNI/Polri dalam menjaga keamanan di Indonesia.
“Saya imbau untuk tidak takut menghadapi situasi-situasi sekarang ini. Percayalah pada TNI,” ujar Moeldoko di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1).
Tak hanya itu, Moeldoko mengaku akan bertindak tegas, terutama jika ditemukan anggota ISIS yang ingin mengacaukan keamanan di Indonesia.
“Kalau ISIS macam-macam, saya akan tebas,” tegasnya.
.
Panglima TNI: Kalau ISIS Macam-Macam akan Saya Tebas!
Metrotvnews.com, Bogor: Amerika dan Australia mengeluarkan travel warning akibat isu adanya ancaman terorisme dari militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia. Namun, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan adanya isu ancaman tersebut.
“Kita imbau masyarakat untuk tidak takut menghadapi situasi saat ini,” kata Moeldoko usai menghadiri perayaan Natal bersama rakyat di gedung Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Bahkan, Moeldoko menjamin pihaknya bersama seluruh aparta akan memberantas segala hal dapat mengganggu ketentraman rakyat Indonesia, termasuk ancaman gangguan dari ISIS.
“Saya tegaskan kepada rakyat, kalau ISIS macam-macam akan saya tebas,” tegas dia.
Seperti diketahui, setelah Amerika mengeluarkan travel warning ke Indonesia, giliran Australia yang mengeluarkan peringatan serupa. Dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Selasa 6 Januari, pemerintah Australia meminta warganya untuk berhati-hati selama di Indonesia termasuk Bali karena ancaman besar serangan terorisme.
Selain di keseluruhan Indonesia, Pemerintah Australia juga mengeluarkan peringatan khusus untuk wilayah-wilayah seperti Sulawesi Tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat. Untuk provinsi tersebut, Australia meminta warganya tidak bepergian di wilayah yang disebut jika tidak perlu.
.
Ekor Pesawat AirAsia Ditemukan, Panglima TNI Serahkan ke BASARNAS
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko enggan berbicara panjang terkait kabar penemuan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata pada Minggu (28/12/2014) lalu.
Dirinya menyerahkan sepenuhnya hasil penemuan tersebut kepada Badan SAR Nasional (Basarnas). “Persoalan teknis saya tidak mau komentar. Saya serahkan kepada Kabasarnas (Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo),” kata Jenderal Moeldoko usai menghadiri perayaan natal? bersama ribuan prajurit TNI di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Menurutnya, selama proses pencarian, ?Jenderal Moeldoko menyebutkan, alat utama sistem senjata (Alutsista) milik TNI masih kurang memadai untuk melakukan Search And Rescue (SAR).
“Evaluasi yang telah kita lakukan, ternyata alutsista yang kita miliki masih belum cukup untuk melakukan SAR,” kata Panglima. Sementara itu, peralatan yang dimiliki oleh negara sahabat yang telah turut serta membantu melakukan evakuasi seperti Amerika, Jepang, Rusia, dan bahkan Singapura sangat canggih.
“Setelah kami evaluasi ternyata alat-alat SAR yang kita punya belum memadai. Saya ungkapkan kemarin ketika saya menyaksikan sendiri bagaimana peralatan punya luar negeri seperti Seahawk, saya ngiler juga, ha..ha..ha,” kata Jenderal Moeldoko.
Lebih lanjut dikatakan, peralatan SAR juga penting bagi operasi militer selain perang yang dilakukan TNI. Pasalnya, selain menjaga kedaulatan NKRI, TNI juga bertugas untuk melakukan pertolongan dan penanganan musibah dan bencana.
“Karena kami kan selain operasi militer perang juga ada operasi militer selain perang. Bila ada bencana kami lebih dulu yang akan dimintai bantuan. Untuk itu kita juga perlu peralatan yang memadai,” kata Panglima.
Kedepan, Moeldoko akan meminta kepada Komisi I DPR untuk membahas peralatan SAR yang dibutuhkan, bagaimana pun caranya untuk melengkapi peralatan yang kini dimiliki TNI.
“Saya minta kedepannya kepada Komisi I untuk memikirkan bagaimana menambah alutsista bukan hanya untuk perang tapi untuk kebutuhan SAR. Itu yabg akan dipikirkan kedepan,” katanya.
.
Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan, Ini Komentar Panglima TNI
BOGOR – Proses pencarian bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, mulai menemukan titik terang.
Memasuki hari ke-11, kapal milik Indonesia bernama Geo Survey berhasil menemukan ekor pesawat dengan abjad A, P, K, X kemudian Air, diduga kuat AirAsia.
Menanggapi kabar baik itu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada para relawan, khususnya prajurit TNI dan utusan negara sahabat yang telah ikut serta dalam proses evakuasi.
Dia pun menuturkan, kedatangannya ke pusat evakuasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, beberapa hari lalu, untuk memberikan motivasi kepada prajurit-prajurit TNI untuk tidak mudah menyerah dalam kondisi apa pun.
“Saya datang ke lapangan untuk berikan semangat bagi prajurit-prajurit dan teman-teman dari AS, Australia, Malaysia, Singapura, Rusia, Jepang yang telah membantu kita. Agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai rintangan dan kondisi alam yang tidak baik,” kata Moeldoko seusai perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Jenderal bintang empat itu pun berbagi kesan yang dia peroleh saat mengunjungi Crisis Center Air Asia di Surabaya.
Moeldoko mengaku dapat merasakan beban psikologis para keluarga korban yang tengah menunggu kepastian dari para relawan gabungan yang tengah melakukan pencarian.
“Situasi itu menambah saya untuk semakin bersemangat menggelorakan, menularkan semangat prajurit agar lebih giat di lapangan,” kata Moeldoko.
Sumber : sindo
.
Anggap Alutsista Kurang Memadai untuk SAR, Panglima TNI Tergiur Helikopter Seahawk
SENTUL, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku bahwa alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI masih kurang memadai untuk melakukan peran search and rescue (SAR), sebagaimana terlihat saat pencarian korban dan pesawat AirAsia.
“Evaluasi yang telah kita lakukan, ternyata alutsista yang kita miliki masih belum cukup untuk melakukan SAR. Kita perlu mendorong Komisi I DPR untuk berpikir bersama agar alutsista TNI ke depannya bisa digunakan untuk SAR,” kata Panglima TNI seusai perayaan Natal bersama dengan rakyat di gedung Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015), seperti dikutip Antara.
Moeldoko mengatakan, perbaikan alutsista perlu dilakukan sehingga musibah atau kejadian serupa bisa diatasi dengan baik. Peralatan yang dimiliki oleh negara sahabat yang telah membantu melakukan pencarian korban dan pesawat AirAsia di Laut Jawa, seperti dari Amerika, Rusia, Jepang, dan Singapura, sangat canggih.
“Siapa yang tidak berminat dengan helikopter Seahawk yang dimiliki Amerika? Saya sendiri tergiur melihatnya,” katanya.
Ketika ditanya soal temuan ekor pesawat AirAsia, Moeldoko enggan berkomentar karena hal itu adalah masalah teknis.
“Kalau masalah teknis, saya serahkan kepada Basarnas,” katanya.
Panglima TNI menambahkan, kedatangannya ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Selasa (6/1/2014) lalu untuk memberikan motivasi kepada prajurit TNI dan angkatan bersenjata negara sahabat bahwa bangkai pesawat AirAsia dapat ditemukan.
“Saya berikan semangat agar tidak mudah menyerah, meski cuaca kurang bersahabat,” kata Moeldoko.
.
Moeldoko Minta DPR Tambah Alutsista TNI
VIVAnews – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI masih terbatas, khususnya terkait operasi nonperang seperti SAR dan bencana alam.
“Dari evaluasi yang ada, kami memang punya kekurangan. Alat yang kita punya belum spesifikasi untuk operasi SAR,” ujarnya di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu, 7 Januari 2015.
Moeldoko menjelaskan, selain memiliki tugas berperang, TNI juga memiliki tugas operasi nonperang, yakni SAR dan membantu penanganan bencana alam. Untuk itu, ia akan berkomunikasi dengan Komisi I DPR guna penambahan alutsista tersebut.
“Alat-alat itu ke depan perlu dilengkapi. Nanti kami komunikasikan dan mendorong Komisi I DPR membicarakan hal ini, agar bisa dilengkapi.”
Sebelumnya, Moeldoko meninjau langsung operasi pencarian dan evakuasi korban dan pesawat AirAsia. Dalam kesempatan itu, ia naik helikopter Seahawk dan kapal USS Sampson milik Amerika Serikat. Ia mengaku ngiler melihat alutsista milik negara adidaya tersebut.
.
Panglima TNI akan Minta Komisi I DPR Perkuat Alutsista SAR
Metrotvnews.com, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku TNI masih memiliki kekurangan alutsista yang dapat dipergunakan untuk keperluan SAR. Menurut dia, pemenuhan alutsista keperluan SAR sangat penting dimiliki TNI saat ini.
Pasalnya, kata dia, selama ini TNI tidak hanya berperan dalam operasi militer perang. Namun, TNI juga turut membantu proses SAR, seperti yang dilakukan dalam proses pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata.
“Saya pikir TNI mengenal operasi militer perang dan selain perang. Selain perang TNI membantu proses SAR. Tapi alutsista kita memang belum dapat memfungsikan seluruh (kemampuannya) untuk SAR,” kata Moeldoko usai menghadiri perayaan Natal bersama rakyat di gedung Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/1/2015).
Untuk itu, Jenderal bintang empat ini berjanji akan mendorong Komisi I DPR RI untuk memperjuangkan penambahan alutista TNI guna menopang kebutuhan SAR ke depan.
Seperti diketahui, Komisi I DPR RI mengawasi persoalan keamanan, informasi dan komunikasi. Karenanya, TNI merupakan salah satu dari rekan kerja Komisi I DPR RI.
“Nanti kita dorong Komisi I (DPR RI) untuk membicarakan hal ini (penambahan alutsista SAR),” ucap Moeldoko.
Moeldoko mengaku kagum melihat kelengkapan alutsista yang dimiliki negara sahabat. Hal ini, diakuinya setelah menaiki Helikopter Seahawk milik Angkatan Laut Amerika Serikat dan Kapal Perang Amerika Serikat USS Sampson, saat mengunjungi Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk membantu evakuasi AirAsia QZ8501.
“Saya ngiler juga melihat helikopter (Seahawk milik AS),” tandas dia.
.
Panglima TNI Akui Indonesia Kekurangan Peralatan SAR
Jakarta, GATRAnews – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengakui saat ini pihaknya belum cukup mempunyai alat Search and Rescue (SAR) yang memadai. Hal ini diungkapkan menanggapi operasi pencarian pesawat Air Asia yang jatuh di Selat Karimata.
“Setelah kita evaluasi ternyata alat-alat SAR yang kita punya belum memadai. Saya ungkapkan kemarin ketika saya menyaksikan sendiri bagaimana peralatan punya luar negeri seperti Seahawk, saya ngiler juga, ha..ha..ha,” katannya saat perayaan Natal di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (7/1).
Menurut Moeldoko peralatan SAR juga penting bagi operasi militer selain perang yang dilakukan TNI. Pasalnya, selain menjaga kedaulatan NKRI, TNI juga bertugas untuk melakukan pertolongan dan penanganan musibah dan bencana.
“Karena kami kan selain operasi militer perang juga ada operasi militer selain perang. Bila ada bencana kami lebih dulu yang akan dimintai bantuan. Untuk itu kita juga perlu peralatan yang memadai,” imbuh Panglima.
Kedepan, Moeldoko akan meminta kepada Komisi I DPR untuk membahas peralatan SAR yabg dibutuhkan, bagaimana pun caranya untuk melengkapi peralatan yang kini dimiliki TNI. “Saya minta kedepannya kepada Komisi I untuk memikirkan bagaimana menambah alutsista bukan hanya untuk perang tapi untuk kebutuhan SAR. Itu yabg akan dipikirkan kedepan,” tutupnya.