Tim Nasional Prancis
Senin, 25 Juni 2012Panggung Piala Eropa 2012 menjadi saat yang tepat untuk bersinarnya para golden generation negeri keju tersebut. Dalam sejarahnya, tim yang juga berjuluk Tricolore ini sempat tiga kali mengalami periode keemasan. Periode itu juga selalu ditandai dengan hadirnya pemain bintang yang jadi motor kejayaan tim.
Era keemasan itu adalah pada 1950, dengan bintangnya Just Fontaine dan Raymond Kopa. Era 1980 dengan bintangnya kuartet Jean Tigana, Alain Giresse, dan Luis Fernandez yang dimotori Michel Platini dan sukses menyabet Piala Eropa 1984.
Era 1990, muncullah Zinedine Zidane, Didier Deschamps, Laurent Blanc, Marcel Desailly, David Trezeguet, Thierry Henry, kiper Fabien Barthez dll. Mereka sukses meraih double winners. Setelah memenangi Piala Dunia 1998, Prancis yang berganti pelatih, kemudian menjadi yang terbaik di Euro 2000.
Setelah itu prestasi tim “Ayam Jantan” menukik. Prancis memasuki masa suram setelah gagal di Euro 2004, 2008, dan Piala Dunia (PD) 2010. Pada dua turnamen besar terakhir, Les Bleus hanya bertahan di penyisihan grup. Bahkan di PD 2010, skuad Les Bleus melakukan pemberontakan terhadap pelatih Raymond Domenech. Buntutnya, para penggerak pemberontakan, termasuk kapten Patrice Evra dikenai sanksi tidak boleh bermain untuk timnas dalam jangka waktu tertentu. Ban kapten Patrice Evra pun dicopot, Kondisi Timnas Prancis terombang-ambing tak menentu.
Kemudian Prancis kemudian berganti haluan setelah pada 26 Juni 2010, Laurent Blanc menandatangani kontrak dua tahun. Meski sudah mempersembahkan total empat gelar untuk Bordeaux, di dunia pelatih, Blanc termasuk pendatang baru. Namun soal pengalaman, tak ada yang menyangsikan kemampuannya. Semasa bermain, ia adalah pemain inti saat Prancis merengkuh gelar Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
Paling tidak, sebagai mantan pemain, Blanc tahu betul bagaimana merangkai tim idaman sehingga Prancis bisa membayar dua hasil memalukan di Austria-Swiss 2008 dan Afrika Selatan 2010. Ia pun memanggil pemain-pemain yang memiliki mental juara, dan tengah bersinar musim ini. Inilah the next golden generation yang siap mengharumkan lagi nama Prancis di pentas sepak bola.
Di lini depan ada Karim Benzema yang makin matang di Real Madrid. Di tengah pun tidak kalah mantap. Prancis memiliki Franck Ribery dan Florent Malouda, dua sayap yang bisa melapis lini depan. Belum lagi, Samir Nasri, Lassana Diarra dan bintang muda Yann M’Vila.
Barisan pertahanan Prancis lebih dahsyat. Di situ ada bek tangguh sekelas Evra, Gael Clichy, Bacary Sagna, Laurent Koscielny dan veteran Philipp Mexes. Di bawah mistar berdiri kiper sekaligus kapten tim, Hugo Lloris. Meski masih muda, dirinya justru diberi tanggung jawab menjadi kapten. Ini menunjukkan Lloris memang kiper yang tangguh, tenang dan matang.
Hasilnya, sejak ditunjuk tahun 2010 lalu, Blanc sudah memberikan 13 kemenangan, enam kali hasil imbang dan hanya dua kali kalah. Dengan meyakinkan, mereka pun mengantongi tiket ke Piala Eropa setelah menjuarai Grup D di babak kualifikasi..
Di tangan Blanc, Les Bleus menjelma jadi tim yang lebih agresif, dengan naluri menyerang yang jauh lebih tinggi. Mereka pun lebih variatif dalam menjalin serangan. Mulai dari penguasaan bola yang tinggi, umpan-umpan pendek, dan juga gaya terobosan individu oleh personil dengan skill tinggi seperti Ribery, Samir Nasri, maupun Benzema untuk mengoyak lini pertahanan lawan. Prancis, dengan deretan para pemain bintangnya, kini tengah meniti jalan menuju era keemasannya kembali.
Prestasi:
Piala Dunia:.
Juara (1x): tahun 1998
EURO:.
Juara (2x): tahun 1984 dan 2000
Piala Konfederasi:.
Juara (2x): tahun 2001 dan 2003
Olimpiade:.
Medali Emas (1x): tahun 1984.
Medali Perak (1x): tahun 1900 .
.Pelatih: Laurent Blanc.
.Kapten: Hugo Lloris (Lyon).
.Pemain Bintang: Karim Benzema (Real Madrid), Franck Ribery (Bayern Munich).
.Pemain muda berbakat: Hatem Ben Arfa (Newcastle United), Samir Nasri (Manchester City), Yann Mvila (Stade Rennes) .
.Ranking FIFA: peringkat 16 (dirilis Mei 2012).
(Kontributor : Kapten Krisna/subpok Bhs Prancis)