Kabadiklat Kemhan: Pelatihan Kepemimpinan Pengawas untuk Kembangkan Kompetensi Manajerial pada Jabatan Pengawas

Rabu, 19 Juni 2024

JAKARTA – Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) untuk perubahan jenjang dari pelaksana ke eselon terutama eselon IV. Tingkat eselon IV adalah jabatan struktural, membekali mereka terutama di manajemen orang dan rekan-rekannya terutama bawahannya.

“PKP sangat penting karena penting bagaimana memimpin, memanej pekerjaan sehingga punya bekal bagaimana menghadapi pekerjaan, bawahan, dan bagaimana menerapkan perintah dari atasannya,” ujar Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Zainul Arifin kepada progresifjaya.id usai membuka secara langsung PKP di Pusdiklat Manajemen Pertahanan (Jemenhan) pada Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Kementerian Pertahanan (Kemhan), Senin (10/6).

Kabidkalt menyampaikan, bahwa PKP merupakan program nasional dan sesuai kebutuhan. Bila dari luar Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI ingin kerjasama maka akan diterima.

“Dari kementerian lain (ingin) menumpang mengikuti pendidikan (silahkan) karena PKP ada standarnya. Kita sudah diagretasi oleh LAN. Semua kementerian bila tidak menyelenggarakan (pendidikan) dan mau dengan Kemhan silahkan. Kita akan kasih slot,” kata Mayjen TNI Zainul Arifin

Penyelenggaraan PKP sesuai kebutuhan, dijelaskannya, setahun bisa dua kali, bisa juga sekali tergantung kebutuhan organisasi. Mengenai peserta yang ingin mengikuti PKP adalah dari Golongan III C – IV A atau minimal berpangkat Letkol.

“Golongan III C – IV A atau minimal berpangkat Letkol yang ingin mengikuti pendidikan PKP. Untuk Eselon III itu pendidikannya bernama PKA,” jelasnya.

Untuk saat ini, sebanyak 40 peserta mengikut Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Manajemen Perubahan Gelombang IV dan Manajemen Resiko Gelombang II TA. 2024 dii Pusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan.

“Peserta ada 40 orang yang sudah disaring dan diuji tes kompetensi serta akademik untuk masuk ikuti PKP. Walaupun saat ini kebutuhan Kemhan lebih dari 40 tapi karena anggaran, maka dialokasikan hanya 40. Untuk pesertanya, sebagian besar semua satker dari Kemhan. Tapi sebelumnya ada dari Mabes TNI Angkatan,” katanya.

“Kegiatan hampir 5 bulan dengan sistem blended, ada daring, belajar mandiri maupun klasikal (di kelas). Di Badiklat Kemhan banyak pusat pendidikan. Intinya, meningkatkan kesadaran pertahanan negara terutama di bela negara. Kita kenalkan cinta tanah air, paham wawasan kebangsaan dan lain sebagainya,” tegasnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia