UPACARA PEMBUKAAN SUSJEMEN RENGGAR HAN XLVIII, SUSKATJEMEN ASET BMN DAN SUSDASJEMEN HAN ANGKATAN XII TA 2019
Kamis, 25 April 2019Jakarta, Kamis 24 Januari 2019. Bertempat di Aula Pusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan Gedung LB Moerdani lantai V Jalan Jati Nomor 1 Pondok Labu Jakarta Selatan, Kapusdiklat Jemenhan Brigjen TNI Martono membuka secara resmi Susjemen Renggar Angkatan XLVIII, Suskat Jemen Aset BMN dan Susdasjemen Pertahanan Angkatan XII Tahun Anggaran 2019.
Kapusdiklat Jemenhan mengucapkan selamat datang kepada para peserta disertai harapan agar para peserta siap untuk mengikuti proses belajar dengan motivasi untuk meningkatkan kapasitas diri sesuai bidang ilmu masing-masing. Menurut Brigjen Martono, penyelenggaraan Susjemen Rengar Pertahanan, Suskat Jemen Aset BMN dan Susdasjemen Pertahanan merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia pertahanan agar memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam memajukan organisasi Kemhan dan TNI.
Berkaitan dengan Diklat Susjemen Rengar Pertahanan, Suskat Jemen Aset BMN dan Susdasjemen Pertahanan, Brigjen TNI Martono antara lain menjelaskan: Pertama, tentang Suskat Jemen Renggar bahwa pengelolaan keuangan negara merupakan proses berkesinambungan dalam suatu siklus yang dimulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan penatausahaan, pertanggungjawaban serta pemeriksaan.
Proses atau tahapan yang dimaksud harus dilaksanakan secara terpadu dan konsisten karena anggaran adalah media untuk mewujudkan target kinerja yang direncanakan.
Kedua, dalam bidang manajemen Aset BMN, salah satu aspek penting dalam membangun akuntabilitas adalah pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang sampai dengan saat ini masih menjadi permasalahan di
lingkungan instansi pemerintah. Ketidak pedulian terhadap pengelolaan dan pemeliharaan aset yang belum efektif, dapat terlihat dari catatan atas opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang hampir setiap tahun masih didominasi oleh masalah pengelolaan BMN yang belum optimal.
Ketiga, dalam bidang manajemen, tuntutan publik terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi cukup tinggi terutama berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas dan
profesionalisme khususnya dalam pelayanan aparatur yang cepat, terukur dan handal serta efektif dan efisien. Melalui kurikulum Diklat Susdasjemen Pertahanan, Pusdiklat Jemenhan berupaya untuk melahirkan personel yang memiliki kemampuan dasar manajemen yang kuat untuk mengelola satuan kerja masing-masing. Dengan demikian tersedianya outcome sumber daya manusia aparatur yang memadai baik dari aspek keilmuan maupun aspek integritas pribadi yang siap didayagunakan secara optimal di lingkungan satuan kerja Kemhan dan TNI merupakan suatu tuntutan yang harus diwujudkan.
Menurut Kapusdiklat Jemenhan, ketiga Diklat yang dibuka ini, bernilai strategis dalam meningkatkan sumber daya manusia aparatur negara di lingkungan Kemhan dan TNI dan berharap agar para peserta Diklat mampu memanfaatkan waktu yang relatif singkat ini untuk menyerap materi pelajaran sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas di satuan masing-masing.